Bos HK Buka-bukaan Kondisi BUMN Karya Garap Proyek Pemerintah
Administrator Jumat, 09 Februari 2024 21:37 WIB
NASIONAL, Jakarta - Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto buka-bukaan soal kondisi terkini BUMN Karya di Indonesia. Beberapa waktu ini kinerja BUMN Karya mendapatkan sorotan karena banyak terlilit utang dan memiliki keuangan yang berdarah-darah.
Budi Harto mengatakan pada dasarnya BUMN Karya bisnis utamanya adalah penyedia jasa konstruksi dengan customer utama pemerintah. Menurutnya, selama ini sebagai penyedia jasa kepada pemerintah, deretan BUMN Karya saling bersaing secara ketat.
Menurutnya, persaingan tersebut justru malah membuat dampak buruk bagi keberlangsungan BUMN Karya. Apalagi banyak proyek yang ternyata tidak menguntungkan karena sifatnya sebagai penugasan dari pemerintah.
"Persaingan yang sangat ketat ini, rupanya setelah sekian tahun berjalan, ini tidak membawa hasil yang baik bagi BUMN Karya. Malah buat masalah karena apa namanya nilai pinjaman, proyek-proyek tidak semuanya menghasilkan laba dan sebagainya," ungkap Budi Harto dalam wawancara khusus bersama detikcom beberapa hari lalu.
Lebih dalam dia menjabarkan salah satu contoh persaingan ketat yang terjadi adalah soal perang harga penawaran. Banyak BUMN, termasuk Hutama Karya, bertanding siapa yang lebih murah untuk mendapatkan proyek dalam suatu tender.
Seringkali tawaran yang diberikan BUMN Karya untuk menggarap satu proyek jauh di bawah harga yang diperkirakan pemilik proyek, dalam hal ini pemerintah.
"Perang harga di situ. Ini yang harus disiasati pemerintah bagaimana persaingan ini menjadi berkurang," sebut Budi.
Sejauh ini pemerintah sendiri, kata Budi Harto, sudah mulai memutar otak agar persaingan yang kurang sehat itu bisa berkurang. Salah satunya adalah dengan menggabungkan BUMN Karya, yang secepatnya akan terjadi adalah penggabungan Waskita ke dalam tubuh Hutama Karya.
Kebetulan, kondisi Waskita Karya juga sedang berdarah-darah untuk bisa berdiri sendiri. Nantinya Waskita hanya menunggu proyek dari Hutama Karya, hal ini bisa mengurangi persaingan dalam tender proyek.
"Kami sudah menerima surat dari Menteri BUMN bahwa Waskita akan bergabung dengan Hutama Karya. Tentunya supaya jumlah persaingan ini semakin berkurang. Mungkin yang lainnya juga akan ditata begitu, menjadi holding dan subholding begitu," beber Budi Harto.
Dia bilang sejauh ini pemerintah menyiapkan 3 holding untuk BUMN Karya. "Saya dengar pemerintah sudah memutuskan menjadi 3 holding. Kemudian nanti yang lain menjadi subholding," katanya.
Budi Harto kembali menekankan, perlu ada regulasi atau pengaturan baru untuk BUMN Karya. Khususnya dalam rangka menyiasati persaingan antar BUMN tanpa ada hukum dan etika yang dilanggar.
"Kehadiran BUMN Karya ini pasti diperlukan oleh pemerintah karena untuk membangun infrastruktur yang besar, itu harus BUMN Karya ini, yang di dalam negeri yang mampu melaksanakan. Namun demikian juga kondisi persaingan yang berat ini harus disiasati dengan baik tanpa melanggar hukum," pungkas Budi Harto. https://apps.detik.com/detik/
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments