Ini Dia Sosok Casytha Arriwi Caleg Wanita yang Kalahkan Suara Komeng di Pemilu 2024,Anak Pejabat Penting RI
Administrator Selasa, 27 Februari 2024 08:22 WIB
NASIONAL, POLITIK, - Berikut ini sosok Casytha Arriwi Kathmandu, Caleg wanita yang kalahkan suara KOmeng di Pemilu 2024.
Ternyata sosok Casytha Arriwi Kathmandu merupakan anak pejabat penting di RI.
Casytha Arriwi Kathmandu merupakan putri dari Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, peraih suara kedua terbanyak caleg DPD RI di Pulau Jawa.
Menurut data sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menjadi caleg DPD di Pulau Jawa yang meraih suara terbanyak, dengan perolehan 2.761.434 suara.
Kemudian, diikuti Casytha Arriwi Kathmandu dengan raihan 2.554.334 suara.
Keduanya dari dapil DPD Jawa Tengah.
Sementara, berdasarkan hitungan suara manual atau real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (22/2/2024) sore pukul 17.00 WIB, komedian Komeng meraih 2.013.135 suara dari dapil DPD Jawa Barat dengan raihan 2.013.135 suara.
Meski demikaian, raihan suara komedian Komeng berpotensi untuk terus bertambah seiring dengan masih adanya 85.078 Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau sekitar 60,57 persen dari total 140.457 TPS yang tersebar di Jawa Barat yang belum selesai dihitung.
Namun posisi pesaing komedian Komeng bisa-bisa tergeser dengan adanya caleg wanita yang usianya masih 36 tahun itu.
Untuk selengkapnya berikut daftar 10 besar caleg DPD yang memperoleh suara terbanyak di Pulau Jawa versi real count KPU:
1. Taj Yasin (caleg DPD Jawa Tengah): 2.761.434 suara
2. Casytha Kathmandu (caleg DPD Jawa Tengah): 2.554.334 suara
3. Komeng (caleg DPD Jawa Barat): 2.013.135 suara
4. La Nyalla Mattalitti (caleg DPD Jawa Timur): 2.004.179 suara
5. Kondang Kusumaning Ayu (caleg DPD Jawa Timur): 1.810.150 suara
6. Lia Istifhama (caleg DPD Jawa Timur): 1.736.866 suara
7. Abdul Kholik (caleg DPD Jawa Tengah): 1.593.899 suara
8. Agus Rahardjo (caleg DPD Jawa Timur): 1.507.835 suara
9. Denty Eka Widi (caleg DPD Jawa Tengah): 1.403.620 suara
10. Adilla Azis (caleg DPD Jawa Tengah): 1.329.326 suara.
Siapa sebenarnya Casytha Arriwi Kathmandu itu?
Casytha Arriwi Kathmandu lahir 28 Desember 1987.
Wanita berusia 36 tahun itu merupakan anggota DPD RI petahana periode 2019–2024 mewakili Jawa Tengah.
Casytha adalah putri semata wayang dari Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Ketua Komisi III DPR RI, tokoh PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.
Casytha lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Melbourne, Australia.
Ia pernah bekerja di Bank Jateng serta dosen tidak tetap di Universitas Diponegoro.
Pada tahun 2022, Casytha terpilih sebagai Ketua Umum DPW KNPI Jawa Tengah.
Putri dari pasangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dengan ibu Sutarni.
Kelahiran 28 Desember 1987 (umur 36) di Surakarta, Jawa Tengah.
Pendidikan:
SD Negeri Serayu II Yogyakarta (1992-1999)
SMP Negeri 5 Yogyakarta (1999-2002)
SMA Negeri 3 Yogyakarta (2002-2005)
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2005-2008)
University of Melbourne (2014-2015)
Sementara itu, strategi jitu Komeng tanpa kampanye raup banyak suara tidak luput dari pola logika terbalik yang dipakai olehnya.
Sebagai calon legislatif atau Caleg DPD RI Jawa Barat di Pemilu 2024, Alfiansyah Bustami alisa Komeng tidak meniru kebiasaan umum para politisi.
Umumnya, orang yang mencalonkan diri sebagai anggota dewan akan melakukan kampanye seperti memasang baliho di jalan, posting di media sosial serta terjun ke masyarakat.
Semua kebiasaan umum tersebut tidak dilakukan oleh Komeng meski sudah mendaftarkan diri sebagai caleg.
Pelawak yang dikenal dengan slogan "Spontan Uhuy" ini juga mengkonfirmasi hal tersebut.
"(Soal kampanye) saya kan memang jarang ya," ucap Komeng seperti dikutip dari tayangan FYP Trans7, Jumat (16/2/2024).
Artikel Kompas.com 'Terlihat Jarang Kampanye, Komeng: Biar Surprise Tiba-tiba Ada Saya di Surat Suara'.
Bahkan, kata Komeng, dirinya juga tak membanjiri postingan media sosialnya dengan materi kampanye.
"Di Instagram, media sosial saya aja enggak ada," ucap Komeng.
Meski dianggap tak serius, Komeng justru menyebut jarang kampanye adalah bagian dari strateginya agar bisa terpilih dan meraup banyak suara sebagai caleg DPD RI.
Menurut Komeng, dengan dirinya yang jarang menampakan diri selama kampanye akan membuat pemilih terkejut melihat fotonya di surat suara dan kemungkinan besar memilihnya.
"Saya itu pakai jalan silent (senyap). Jadi saya jarang kampanye itu memang sengaja biar surprise, biar jadi kejutan, jadi orang pas lihat surat suara kan kaget 'kok tiba-tiba ada Komeng ya'," ungkap Komeng.
Pola yang diterapkan Komeng ini bisa disebut sebagai logika terbaik atau berpikir terbalik disebut juga Inverse Thinking.
Inverse Thinking adalah suatu strategi berpikir berlawanan atau berpikir terbalik/kontra dengan tujuan sebagai uji metodologi/uji strategi untuk mensyukuri kondisi saat ini dan untuk mencari Prakarsa perbaikan bersifat terobosan.
Adapun, berdasarkan pantauan di situs resmi real count KPU, Komeng dengan nama Alfiansyah Komeng di surat suara caleg DPD RI mendapat suara terbanyak di provinsi Jawa Barat.
Dari situs pemilu2024.kpu.go.id, raihan suara Komeng per pukul 20.00 WIB pada Jumat (16/2/2024) telah mencapai 1.196.335 suara.
Sejauh ini, perolehan suara Komeng menjadikannya caleg DPD Jabar dengan suara terbanyak.
Lalu dibuntuti Aanya Rina Casmayanti dengan raihan sementara sebanyak 529.946 suara, kemudian disusul Jihan Fahira sebanyak 462.128 suara.
Diketahui, saat hari pencoblosan Rabu (14/2/2024) foto Komeng di surat suara menjadi viral karena dianggap nyeleneh.
Terlihat, Komeng berada di nomor 10 surat suara caleg DPD Jabar dengan foto pose sarat humor.
Komeng mengenakan kemeja warna biru dengan pose kepala sedikit miring ke kanan dan mata agak melotot.
Sontak foto Komeng di surat suara itu viral karena nyeleneh dan berbeda dari calon yang lain.
Alasan Komeng Nyaleg
Komeng sendiri menyatakan maju sebagai caleg DPD RI dari Jawa Barat untuk membawa aspirasi kesenian dan kebudayaan daerah Jawa Barat.
Sebelum nyaleg, Komeng dan komedian lain sempat mengajukan Hari Komedi masuk kalender nasional tapi proposalnya selalu dimentahkan oleh DPR.
Padahal menurut Komeng, Hari Komedi semestinya masuk di kalender nasional sebagai bentuk penghargaan kepada para komedian di Indonesia.
"Nih yang saya kesal tuh, kok saya mengajukan Hari Komedi enggak bisa-bisa, ke DPR sudah," beber Komeng ketika dihubungi awak media, Rabu (14/2/2024) dilansir dari Tribunseleb.com.
"Tapi, kata DPR itu yang menentukan eksekutif," imbuh Komeng.
Komeng ingin ada Hari Komedi seperti halnya dengan Hari Musik dan Hari Film di Indonesia yang sebelumnya sudah ada.
Hal inilah yang menggerakkan Komeng untuk merumuskan sendiri dengan cara maju sebagai legislatif.
Mengingat, sudah dua kali bertemu DPR tidak membuahkan hasil.
"(Pengin) Hari Komedi. Coba itu lihat, Hari film ada, Hari Musik ada, hari komedi nggak ada," kata Komeng.
'Ke DPR sudah datang dua kali. Ane bilang, 'ini pada teman-teman di pelawak pada enggak bisa', ya sudah ane coba," sambung Komeng. sc:trb/trb/**
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments