Laporan Allianz: Tren Risiko Utama Bagi para Direktur dan Pejabat di Tahun 2025: Kepailitan, Ketegangan Geopolitik, dan 'AI washing'
Administrator Jumat, 06 Desember 2024 16:02 WIB
SINGAPURA -Sepanjang tahun 2024, Direktur dan Pejabat (D&O) telah bekerja dalam lingkungan yang sangat sulit, dan ketidakpastian akan meningkat pada tahun 2025.Dalam dunia bisnis yang semakin saling terhubung ini, eksekutif menghadapi berbagai eksposur.
Mereka juga menghadapi risiko seperti kebangkrutan perusahaan, pergolakan geopolitik, perubahan iklim, transformasi digital, ketidakpastian ekonomi, perubahan opini publik, dan lanskap hukum yang terus berubah. Berikut ini adalah tren-tren risiko utama terbaru dalam bidang asuransi D&O, seperti yang diidentifikasi dalam laporan tahunan Directors and Officers Insurance Insights dari Allianz Commercial.
"Pasar asuransi D&O tetap kompetitif bagi para pembeli selama setahun terakhir, namun potensi kerugian masih tinggi. Meningkatnya kebangkrutan bisnis secara global menjadi fokus perhatian khusus, dengan perusahaan dan para pemimpin yang terekspos pada potensi klaim dari pemberi pinjaman yang ingin mendapatkan kembali dana mereka, atau dari para pemegang saham yang menuduh adanya pelanggaran fidusia. Pada saat yang sama, lanskap litigasi dan penegakan hukum semakin ketat, dan kami melihat badan-badan pengatur di seluruh dunia meningkatkan pengawasan terhadap perilaku perusahaan, sehingga membuat D&O lebih rentan terhadap investigasi, penalti, dan tuntutan hukum," ungkap Vanessa Maxwell, Chief Underwriting Officer, Allianz Commercial, dalam keterangan, Kamis (5/12/2024).
Kepailitan sebagai risiko D&O yang muncul
Kepailitan bisnis global untuk tahun 2024 diperkirakan akan meningkat sebesar +11%, dan negara-negara yang menyumbang lebih dari separuh PDB global akan mengalami peningkatan kepailitan dua digit pada tahun 2024, menurut Allianz Trade. Kebangkrutan besar telah meningkat sebesar +26% dari tahun ke tahun selama tiga kuartal pertama tahun 2024 (344 kasus). Eropa Barat memimpin jumlah global dengan 195 kasus, yang mencerminkan ketidakstabilan ekonomi di kawasan ini, diikuti oleh Asia-Pasifik (67 kasus) dan Amerika Utara (66 kasus). Meningkatnya kebangkrutan biasanya menyebabkan peningkatan klaim D&O, sehingga tren ini menjadi pengingat bagi para pemimpin bisnis tentang perlunya merespons dan beradaptasi dengan lingkungan yang penuh tantangan.
"Banyak perusahaan menghadapi beban bunga yang lebih tinggi, tekanan inflasi, dan hambatan ekonomi makro dan mikro yang berdampak pada bisnis mereka dan mengakibatkan kesulitan untuk membayar beban utang mereka. Beberapa sektor sangat terpapar, termasuk real estat, konstruksi, perhotelan, pariwisata, dan bisnis di bidang 'consumer discretionary', atau pembelian yang tidak terlalu penting," kata Dan Holloway, Head of Global Management Liability Commercial di Allianz Commercial.
Lingkungan geopolitik yang bergejolak dan lanskap litigasi yang ketat
Dengan adanya perang di Ukraina dan Timur Tengah, lanskap geopolitik menghadirkan tantangan tanggung jawab bagi bisnis karena mereka terjebak dalam peristiwa-peristiwa dunia yang berpotensi menimbulkan konsekuensi signifikan bagi operasi mereka. Pergolakan dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan, gangguan bisnis, dan pengawasan hukum dan peraturan.
Perusahaan dapat menghadapi pengawasan atas ketidakpatuhan terhadap sanksi internasional, atau karena gagal mengelola risiko yang terkait dengan wilayah yang tidak stabil secara politik. D&O dapat dimintai pertanggungjawaban karena salah menilai dampak perkembangan geopolitik terhadap operasi perusahaan mereka, yang mengarah pada tuntutan hukum dari pemegang saham atau hukuman dari regulator. Pada saat yang sama, lanskap litigasi dan penegakan hukum semakin ketat, dengan class action sekuritas yang menjamur tidak hanya di AS, tetapi juga di Eropa (+10% dari tahun ke tahun) dan Australia (+43%).
"D&O perlu memperbarui pengetahuan mereka tentang perubahan geopolitik dan peraturan secara lebih teratur daripada sebelumnya. Peninjauan setahun sekali tidak lagi memadai di era yang penuh gejolak seperti sekarang ini. Tren ini mendorong kebutuhan akan polis D&O yang responsif terhadap risiko multi-yurisdiksi dan dapat memberikan perlindungan lokal untuk biaya pembelaan hukum, penyelesaian dan kewajiban lainnya," terang Jarrod Schlesinger, Global Head of Financial Lines and Cyber di Allianz Commercial.
"AI washing" ? 'pencucian hijau' yang baru?
Potensi transformatif dari kecerdasan buatan (AI) sangat besar, namun hal ini juga berarti perusahaan harus beradaptasi dengan cepat terhadap potensi eksposur terkait pengungkapan, regulasi, pengawasan pemegang saham, dan litigasi. Litigasi terkait AI semakin meningkat dan klaim yang berlebihan tentang kemampuan teknologi perusahaan ? tren yang dikenal sebagai "AI washing" ? dapat mengarah pada tuntutan hukum class action sekuritas dan tindakan penegakan hukum. Tuntutan hukum class action telah diajukan di AS, tetapi risikonya meluas hingga ke Amerika Utara, karena setiap perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa AS tunduk pada hukum sekuritas AS.
Pendanaan litigasi pihak ketiga merupakan eksposur yang terus berkembang
Industri pendanaan litigasi global diproyeksikan akan tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang -dengan CAGR hampir 10% hingga 2028 ? memperluas akses terhadap keadilan, tetapi juga berpotensi meningkatkan jumlah gugatan perwakilan kelompok serta biaya penyelesaian dan ganti rugi, seperti yang juga disoroti dalam laporan Lima Tren Kerugian Tanggung Gugat yang Perlu Diperhatikan oleh Allianz Commercial. Dan hal ini tidak hanya terbatas di Amerika Serikat ? pendanaan litigasi pihak ketiga juga didirikan di Inggris, Belanda, Jerman, dan Australia.
"D&O akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat dari pihak ketiga yang siap untuk terjun ke dalam kasus dan mendanainya. Klaim kemungkinan akan menjadi lebih kompleks karena strategi litigasi yang agresif dari para penyandang dana dan para ahli yang mampu mereka sewa. Penggugat yang tidak memiliki banyak uang dapat tergoda untuk mengajukan klaim yang tidak berdasar. Bahkan jika kasusnya tidak memiliki dasar, direksi tetap harus mempertahankannya," kata Schlesinger.
Tantangan tetap ada di pasar D&O Asia
Pasar D&O Asia yang digerakkan oleh harga telah mengalami penurunan tingkat premi secara keseluruhan selama tahun 2024, karena beberapa faktor, termasuk persaingan yang tinggi akibat berlimpahnya kapasitas secara global, dan lingkungan ekonomi yang menantang yang mengakibatkan beberapa klien mengurangi limit yang dibeli untuk menghemat biaya.
"Kami memperkirakan bahwa ukuran pasar D&O secara keseluruhan pada tahun 2025 akan terus berkurang, didorong oleh erosi tarif, limit yang lebih kecil yang dibeli oleh nasabah, dan peluang baru yang sangat terbatas karena lambatnya aktivitas pasar modal. Meskipun demikian, asuransi D&O tetap penting bagi perusahaan karena berbagai eksposur yang dihadapi para eksekutif, dan karena potensi kerugian meningkat dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi dalam penyelesaian klaim," tutup Danielle An, Regional Practice Leader, Management Liability Commercial, Asia, di Allianz Commercial.
https://commercial.allianz.com
https://www.linkedin.com/company/allianz-commercial
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments