Ruckus R730 Terbaru Merupakan IoT- Pertama dan Titik Akses LTE-Ready 802.11ax untuk Stadion, Tempat Umum, Stasiun Kereta Api dan Sekolah
Administrator Rabu, 01 Agustus 2018 11:07 WIB
Perusahaan juga meluncurkan Ultra-High Density Technology Suite yang meningkatkan kinerja jaringan dan kepatuhan keamanan WPA3 untuk melindungi pengguna akhir dari serangan umum
JAKARTA, INDONESIA - 31 Juli 2018 - Ruckus Networks, sebuah perusahaan ARRIS, mengumumkan Ruckus R730, IoT- pertama di industri ini dan LTE-ready, titik akses nirkabel atau access point (AP) 802.11ax pada hari ini.
Dengan kapasitas besar, 12 stream spasial R730 bekerja bersama dengan Ruckus Ultra-High Density Technology Suite terbaru untuk menyajikan video resolusi tinggi dan sensitif terhadap latency dengan lancar dalam lingkungan pengguna dengan kepadatan ultra-tinggi seperti stadion, stasiun kereta api dan sekolah.
Selain itu, R730 kompatibel dengan protokol keamanan WPA3â„¢ terbaru dan Wi-Fiâ„¢ Enhanced Open untuk koneksi yang lebih aman pada jaringan publik.
Data di seluruh dunia dan lalu lintas video semakin berkembang dalam tingkat dua digit, terdorong oleh peningkatan dalam jumlah perangkat yang terhubung. ABI Research memprediksi bahwa pengiriman perangkat Wi-Fi akan bertumbuh hingga sekitar 35 miliar pada tahun 2022.
Lonjakan lalu lintas data dan video juga terjadi karena peningkatan konsumsi data per perangkat yang terdorong oleh aplikasi seperti streaming video 4K, permainan realitas virtual dan realitas tertambah serta live-stream.
"Ketika bicara tentang jaringan mereka, permintaan para pelanggan dan mitra Ruckus menjadi lebih banyak," kata Ian Whiting, Presiden Ruckus Networks. "Kami memiliki riwayat yang panjang dalam penyampaian produk dan teknologi yang melebihi kemutakhiran saat ini untuk memenuhi persyaratan jaringan yang paling banyak tuntutannya di dunia sambil menurunkan biaya per koneksi. Ruckus R730 dan Ruckus Ultra-High Density Technology Suite adalah contoh-contoh terbaru darinya."
Kepadatan orang-orang, perangkat dan aplikasi yang membutuhkan bandwidth menghadirkan tantangan yang tidak dapat ditangani oleh teknologi nirkabel saat ini. Selain kerumitan lingkungan ini, juga terdapat diversifikasi kategori perangkat dan aplikasi, seperti pengiriman pesan instan, pesan kendali IoT dan pesan suara (voice-over) melalui Wi-Fi.
"Kasus penggunaan di dunia nyata sedang menghantam batasan dari standar Wi-Fi yang sudah ada saat ini, dan kebutuhan untuk 802.11ax agar bisa mengatasi berbagai macam skenario yang heterogen dan kepadatan tinggi sudah jelas," tutur Chris DePuy, Pendiri dan Analis Teknologi 650 Group.
"Ruckus sendiri telah melakukan diferensiasi dalam dunia konsolidasi jaringan. Dengan peluncuran ini, Ruckus sedang menekankan pengaturan tahap untuk Wi-Fi terpusat, IoT dan penerapan LTE."
802.11ax: Lebih banyak koneksi dan lebar pita, QoS yang lebih tinggi
Standar 802.11ax yang baru dirancang untuk konektivitas dengan kepadatan tinggi, yang memiliki kemampuan untuk mendukung peningkatan kapasitas hingga empat kali lipat melalui pendahulu 802.11ac Wave 2.
Dengan 802.11ax, beberapa AP yang digunakan dalam lingkungan perangkat yang padat mampu menghadirkan mutu layanan (quality-of-service/QoS) yang dikehendaki secara kolektif kepada lebih banyak klien dengan profil penggunaan yang lebih beragam karena penggunaan teknologi orthogonal frequency-division multiple access (OFDMA) dan multi-user multiple-in multiple-out (MU-MIMO).
Menyampaikan level layanan yang diharapkan dalam lingkungan dengan kepadatan ultra tinggi
Pengharapan pengguna akhir dan persyaratan QoS aplikasi yang meningkat menimbulkan kesulitan-kesulitan yang unik bagi para perancang jaringan. Lokasi seperti stadion, tempat umum, stasiun kereta api, dan sekolah yang konten video dan aplikasinya berperan terhadap kurikulum, merupakan contoh yang representatif.
R730, yang mendukung delapan stream spasial pada 5 GHz dan empat stream spasial pada 2,4 GHz, lebih mampu mengatasi pengharapan itu melalui peningkatan kapasitas, jangkauan serta kinerja yang semakin baik.
"Stasiun kereta api merupakan lingkungan Wi-Fi yang sangat menantang karena lonjakan dalam jumlah klien setiap kali para penumpang keluar dari sebuah kereta api," kata Tetsuo Mukai, manajer umum, KDDI.
"Kami menantang Ruckus untuk membantu kami meningkatkan pengalaman para pelanggan di stasiun dengan perangkat yang sudah terdapat dalam jaringan saat kereta api tiba, dan Ruckus kembali dengan solusi yang mengurangi dampak dari klien sementara ini terhadap pelanggan yang terpengaruh secara dramatis, meminimalkan degradasi throughput dan mempersingkat waktu pemulihan."
Ruckus Ultra-High Density Technology Suite mengatasi tantangan-tantangan ini dengan menggunakan teknik yang melampaui standar 802.11ax, mencakup:
Airtime decongestion (pengurai kepadatan airtime) -- Meningkatkan throughput rata-rata klien dalam lingkungan yang sangat padat dengan menggunakan teknik yang hak patennya masih dalam proses untuk mengurangi lalu lintas pengelolaan yang tidak perlu.
Transient client management (pengelolaan klien sementara) -- Mempertahankan level throughput bagi klien prioritas tinggi dalam lingkungan klien sementara yang padat seperti stasiun kereta api dengan menggunakan teknik yang hak patennya masih dalam proses untuk memperlambat AP yang berhubungan dengan klien sementara yang prioritasnya rendah.
BeamFlexâ„¢+ antena -- Teknologi yang hak patennya masih dalam proses meningkatkan jangkauan dan kapasitas AP dengan cara mengoptimalkan pola antena per perangkat dan per paket secara terus-menerus.
"Di Golden 1 Center, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemar kami di industri ini. Salah satu cara kami dalam memberikan nilai tambah bagi para penggemar kami adalah membangun sebuah jaringan yang memungkinkan live streaming selama permainan berlangsung. Hal ini sangat menantang untuk diterapkan dalam tempat seperti kami karena banyaknya penggemar kami yang melakukan live-streaming," tutur Ryan Montoya, pejabat teknologi tertinggi, Sacramento Kings.
"Ruckus menghadapi tantangan itu dan menunjukkan kepada kami beberapa fitur inovatif yang memungkinkan kami untuk menekan kebanyakan dari spektrum kami yang tersedia, memastikan tidak ada koneksi yang menurun dan bahwa lebar pita (bandwidth) yang memadai tersedia bagi siapa pun yang ingin menyiarkan permainan melalui live-streaming."
Mengumpulkan jaringan akses IoT
R730 mencakup Bluetooth Low Energy (BLE) yang melekat serta radio Zigbee dan bisa diperkuat dengan modul IoT Ruckus untuk mendukung protokol lapisan fisik tambahan seperti LoRa.
Dengan menggunakan pengendali IoT Ruckus, jaringan-jaringan terpisah ini serta titik akhir IoT yang terhubung dengannya bisa dikelola, dikoordinasikan dan dihubungkan dengan layanan cloudIoT sebagai bagian dari sebuah jaringan akses IoT yang tunggal dan terhimpun.
Bersiap untuk LTE pribadi
R730 memperlengkapi AP Ruckus OpenGâ„¢ LTE modular yang beroperasi dalam U.S. Citizens Broadband Radio Service (CBRS) pita 3,5 GHz, memungkinkan AP Wi-Fi yang sudah ada untuk menyediakan layanan LTE.
Dengan menggunakan AP LTE modular atau yang berdiri sendiri, organisasi akan bisa membangun jaringan LTE mereka sendiri untuk meningkatkan kualitas layanan seluler di dalam ruangan dalam lingkup fasilitas mereka.
Memberikan keamanan yang lebih tinggi kepada para pengguna di rumah, di kantor dan di tempat umum
R730 akan menerapkan protokol keamanan nirkabel WPA3 generasi berikutnya dan Wi-Fi Enhanced Open. Para pengguna dengan perangkat yang kompatibel bisa memperoleh manfaat dari peningkatan keamanan yang signifikan, termasuk:
Perlindungan terhadap brute-force dictionary attacks melalui penggunaan protokol pertukaran kunci terbaru yang dikenal sebagaisimultaneous authentication of equals handshake.Perlindungan terhadap traffic-sniffing attacks yang umum terhadap jaringan yang tidak sah yang terkait dengan tempat umum.
Mendapatkan hasil maksimal dari penerapan 802.11ax
Standar 802.11ax dan R730 menawarkan peningkatan fungsi berjenjang dalam over-the-air throughput. Untuk memanfaatkan penggunaan maksimal dari kapasitas baru, para perancang jaringan perlu mengoptimalkan infrastruktur akses kabel untuk mendukungnya, sambil meminimalkan biaya peningkatan. Ruckus membantu para perancang jaringan dengan cara:
Menawarkan dua pengalih jaringan -- ICX 7150 seri Z level awal dan ICX 7650 -- yang memenuhi persyaratan power-over-Ethernet (PoE) yang meningkat dari R730.Menyediakan kapasitas access port yang diperlukan untuk mendukung multi-gigabit throughput pada ICX 7650 seri Z-- dengan hingga 24 auto-sensing 1/2.5/5/10 gigabit Ethernet (GbE) port -- dan kapasitas uplink 100 gigabit-per-second (Gbps) yang diperlukan untuk penerapan kepadatan ultra tinggi.Menerapkannya untuk menggantikan AP tanpa perancangan ulang jaringan luas dengan cara menggunakan fitur ukuran sel Wi-Fi yang tercakup dalam Ultra-High-Density Technology Suite.
"Banyak pelanggan kami yang telah membuktikan kesiapan jaringan mereka untuk masa mendatang dengan pengalih jaringan Ruckus ICX 7650, untuk mengantisipasi titik akses 802.11ax mendatang," tutur Don Gulling, Presiden dan CEO Verteks Consulting.
"Peluncuran R730 memungkinkan kami untuk mendapatkan AP ini dengan cepat dalam genggaman para pelanggan kami yang menerapkan Wi-Fi dengan kepadatan tinggi seperti stadion, auditorium dan tempat umum yang besar. AP dan pengalih jaringan ini akan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh para pelanggan kami untuk memenuhi permintaan generasi berikutnya."
Ketersediaan
R730 akan tersedia secara umum pada kuartal ini. Ultra-High Density Technology Suite kini telah tersedia untuk digunakan bersamaan dengan semua AP Ruckus. (MO).
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments