- Home
- Infopublik
- Dalam Debat Pilpres Ke-2 Ada Kata Unicorn, Apa Sih Artinya? Ini Penjelasannya
Dalam Debat Pilpres Ke-2 Ada Kata Unicorn, Apa Sih Artinya? Ini Penjelasannya
antaranusa123 Senin, 18 Februari 2019 00:32 WIB
antaranusa.com - Debat kedua Pilpres 2019 diselenggarakan pada Minggu (17/2), pukul 20.00 WIB, di Hotel Sultan, Jakarta. Untuk debat kedua ini, hanya calon presiden saja, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, yang beradu gagasan tanpa ditemani calon wakil presiden masing-masing.
Tema yang dibahas dalam debat kedua ini adalah infrastruktur, lingkungan, energi, dan pangan. Dan dalam debat, Jokowi sempat beberapa kali menyinggung soal pengembangan startup unicorn di Indonesia. Ketika ditanyakan mengenai hal ini, Prabowo tampak tidak terlalu memahami apa maksud dari istilah unicorn tersebut.
"Unicorn itu yang online-online itu ya, pak?" jawab Prabowo saat ditanya mengenai pengembangan startup unicorn di Indonesia.
Mungkin bukan hanya Prabowo saja yang masih bingung dengan apa arti dari istilah startup unicorn itu sendiri. Apabila kamu juga ikut merasa bingung sebenarnya apa maksud dari startup unicorn itu, kami akan memberikan penjelasannya.
Startup
Sebelum memahami lebih jauh tentang istilah unicorn, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu makna dari startup itu sendiri. Startup memiliki arti perusahaan rintisan atau bisa dipahami sebagai perusahaan yang baru saja berdiri dan belum lama beroperasi.
Kebanyakan perusahaan ini di awal masa berdirinya masih berkutat dalam tahap pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Penggunaan istilah startup sendiri kira-kira baru banyak didengar pada sekitar akhir tahun 90an hingga 2000.
Sebagai perusahaan yang baru berdiri, startup-startup ini mengandalkan pendanaan dari perusahaan-perusahaan besar sebagai modal mereka untuk melaju dan mengembangkan bisnisnya. Biasanya, semakin besar pendanaan yang didapat suatu startup akan meningkatkan pula valuasi dari startup tersebut.
Valuasi adalah nilai dari suatu startup. Dikutip dari Dailysocial, valuasi suatu startup ini dapat ditentukan berdasarkan persetujuan antara founder dengan investor. Jadi, tidak ada perhitungan 'saklek' untuk menentukan valuasi.
Dalam penjelasan yang dipaparkan Dailysocial, perhitungan valuasi paling mudah bisa dicontohkan dengan perhitungan modal awal dan suntikan dana investor. Mereka mencontohkan misalnya sebuah startup memiliki nilai awal Rp 10 miliar, kemudian ada perusahaan modal yang menambahkan pendanaan Rp 10 miliar, berarti valuasi startup-nya menjadi Rp 20 miliar dengan kepemilikan saham 50 persen milik perusahaan modal tersebut.
Walau begitu, dalam kenyataannya perhitungan valuasi suatu startup tidak bisa dilakukan semudah itu. Ada banyak hal yang mempengaruhi valuasi startup, mulai dari nilai yang ditentukan pasar hingga proyeksi keuangan.
Mengenal istilah startup unicorn
Nah, masuk ke penjelasan soal apa itu istilah unicorn. Jadi, unicorn merupakan 'gelar' bagi startup-startup yang valuasinya telah melebihi angka 1 miliar dolar AS (atau setara Rp 14,1 triliun). Tidak ada kaitannya istilah unicorn pada startup di sini dengan hewan fantasi kuda putih bertanduk.
Saat ini, Indonesia menjadi negara penghasil startup unicorn terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Dari total startup unicorn yang ada di Asia Tenggara, Indonesia menyumbangkan empat startup.
Keempat startup unicorn di Indonesia saat ini adalah GOJEK, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Ke depannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sempat mengutarakan keyakinannya jika Indonesia akan memiliki lima startup unicorn pada 2019.
Ketika Indonesia masih mencari startup unicorn selanjutnya, GOJEK sendiri telah semakin dekat untuk meraih 'gelar' yang lebih tinggi lagi dari unicorn, yakni decacorn. Wah, apa lagi tuh decacorn? Berbeda dengan unicorn, istilah startup decacorn ditujukan untuk startup yang memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.
Menurut laporan TechCrunch, nilai valuasi GOJEK saat ini telah nyaris mencapai angka 10 miliar dolar AS setelah menerima suntikan dana baru yang dipimpin oleh Google, JD(dot)com, dan Tencent.
Nah, itu dia penjelasan singkat tentang startup unicorn yang mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan dan pemahaman bagimu. Jadi, bedakan istilah unicorn di startup dengan yang kuda putih bertanduk ya!
Editor: Anton Sikumbang
Sumber: Kumparan.com
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments