Jumat, 22 Nov 2024
  • Home
  • Infopublik
  • Ditagih Rp1 Juta untuk Perpisahan, Wali Murid SMP di Pekanbaru Takut Lapor : "Kami Ini Hanya Orang Kecil"

Ditagih Rp1 Juta untuk Perpisahan, Wali Murid SMP di Pekanbaru Takut Lapor : "Kami Ini Hanya Orang Kecil"

antaranusa123 Senin, 06 Juni 2022 22:59 WIB

ilustrasi dok net

PEKANBARU - Beredar informasi bahwa siswa-siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru dimintai biaya sebesar Rp750 ribu jelang perpisahan kelulusan siswa. Ternyata nominal yang diminta oleh pihak sekolah totalnya Rp1 juta, dengan rincian uang perpisahan dan uang jalan-jalan.

    Informasi yang didapat CAKAPLAH.com, salah satu sekolah jenjang SMP di Pekanbaru yang berlokasi di Arengka, (sebelumnya ditulis di Marpoyan Damai, red), meminta mengumpulkan sejumlah uang tersebut lewat guru.

    Pihak sekolah dikabarkan tidak meminta melalui surat resmi atau edaran, namun hanya melalui pengumuman dari guru. Sang guru secara langsung menjelaskan ke siswa tentang biaya perpisahan tersebut dan menunggu tanggapan para siswa.

   Salah satu wali murid di sekolah tersebut menerangkan, sebenarnya uang perpisahan tersebut totalnya Rp1 juta. Yang terdiri dari uang jalan-jalan Rp750 ribu dan uang acara perpisahan Rp250 ribu. Dengan nominal sebesar itu, tentu wali murid yang tak mau namanya disebut itu, mengeluh.

    "Anak saya ditagih uang perpisahan dan uang jalan-jalan. Jadi uang perpisahan itu ditagih Rp250 ribu dan uang jalan-jalan ditagih Rp750 ribu," keluh wali murid tersebut kepada CAKAPLAH.com, Senin (6/6/2022).

   Padahal, seharusnya di saat sang anak jelang kelulusan, rasa bahagia yang muncul karena masa-masa SMP telah usai dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun karena adanya beban biaya tersebut, ia yakin, orang tua manapun, yang ekonominya rendah, akan pusing.

  Wali murid ini menuturkan, ia kaget saat mendapat informasi tersebut dari sang anak yang mengadu bahwa pihak sekolahnya menagih uang untuk prosesi perpisahan, dengan nominal yang besar.

  "Anak saya dimintai uang sama gurunya. Surat edaran resminya tidak ada, hanya saja gurunya langsung yang bilang ke anak saya," keluhnya.

  Saat ditanya apakah untuk ijazah ada pungutan lainnya, dia mengaku tidak tahu.

    "Saya tahunya itu saja pungutan yang diminta oleh pihak sekolah, kalau permasalahan soal ijazah saya tidak tahu," sambungnya.

   Ia juga mengaku tidak berani melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas terkait maupun DPRD Pekanbaru.

   "Kami ini hanya orang kecil, sangat keberatan pungutan uang perpisahan dan uang jalan-jalan itu," pungkasnya.***

 

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments