Kebanyakan orang berpikir, pintu toilet atau bilik antar toilet yang dibuat tidak menyentuh lantai malah akan memudahkan orang lain untuk mengintip. Padahal, alasannya bukan demikian, lho. Akun Instagram @potonganinfo, mengungkap alasannya. 

Melalui unggahan di IGTV, video tersebut menjelaskan, salah satu alasan yang sangat penting adalah, jika ada seseorang yang pingsan atau mengalami masalah medis darurat lainnya di dalam bilik atau pintu yang tertutup rapat, orang lain akan lama menyadarinya. 

"Dalam kondisi darurat seperti ini setiap menitnya sangat penting. Jika ada celah lantai dan bilik toilet, pengunjung lain akan langsung mengetahui jika ada orang yang pingsan. Jadi, pintu tidak perlu didobrak. Karena petugas medis bisa menyalip di celah tersebut dan membuka kuncinya dari dalam," ujar @potonganinfo di dalam video.

Selain alasan di atas, celah yang ada di bawah pintu juga dapat membantu pengunjung melihat apakah ada orang di dalam dan mencegah orang lain masuk sembarangan. Jika melihat ada kaki seseorang di dalam, kamu bisa mencari toilet lain yang kosong atau mengantre. Lagipula, pintu toilet umum yang tidak menyentuh lantai dapat mencegah antrean yang tidak perlu.

Alasan lainnya, pintu atau bilik yang tertutup rapat malah akan menimbulkan rasa mual yang tidak tertahankan. Ketika seseorang ada yang sedang buang air besar, baunya akan lebih sulit untuk hilang. 

"Sebaliknya, ventilasi yang ada pada bilik yang terbuka akan jauh lebih baik, yang sangat penting untuk bilik toilet umum. Berkat sirkulasi udara, bau tidak sedap akan hilang lebih cepat. Meski tidak secepat yang diharapkan," lanjut video itu.

Alasan yang tak kalah penting mengapa semua toilet umum menerapkan pintu yang tidak menyentuh lantai dikarenakan harga pintu tersebut jauh lebih murah dibanding pintu yang menyentuh lantai atau tertutup rapat. (vva/net/*).