Senin, 25 Nov 2024
  • Home
  • Serbaserbi
  • Begini Cara PT KPI RU II Memperlakukan Mitra Binaan, Pantas pada Maju dan Berkembang

Begini Cara PT KPI RU II Memperlakukan Mitra Binaan, Pantas pada Maju dan Berkembang

antaranusa123 Selasa, 05 Juli 2022 06:26 WIB

Salah seorang petani jamur tiram Suryanto sedang mengecek jamur. Dengan menjadi binaan program CSR PT KIP RU selain menambah pendapatan, dia juga menjadi dosen terbang, diiminta untuk memaparkan keberhasilannya membudidayakan jamur baik di F/ist&

DUMAI-Raihan  prestasi yang diraih PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai  dalam kurun 2022 ini telah mengantongi 4 penghargaan selama 2022, bukan prestasi main-main dalam hal program CSR. Setidaknya,  reward itu mereka peroleh tingkat nasional notabene menyisihkan lembaga berbadan hukum juga punya nama plus institusi penilai mumpuni dibidangnya.

      Untuk mengetahui bagaimana PT KPI RU II melakukan pembinaan terhadap mitra binaan mereka yang masuk ke dalam program perusahaan itu maka keterangan  datang dari  Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Adeli's yang berada di Jalan Kusuma,  Gang Flamboyan 3 RT 012 Kelurahan Jayamukti, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Provinsi Riau.

      Ketua KSM Adeli's Nofliyarni yang akrab disapa Ibu Annie kepada awak media, mengatakan bantuan pertama dari CSR Pertamina RU II pun mengalir pada 26 Maret tahun 2013 Rp10 Juta berupa mesin bordir dua unit kemudian peralatan lain.

    Berkat bantuan itu, sambung dia, KSM Adeli's pun kebanjiran orderan seperti membuat baju perwiritan, mukena dan macam-macam bordiran. Tak hanya sampai disitu,  omzet terus bertambah.

    "Pertamina menanyakan apa lagi yang kami butuhkan. Saya  bilang ilmu kami masih kurang, walaupun sudah ikut pelatihan border tapi dasar dan  saya minta pelatihan bordir lanjutan ya Alhamdulillah dikasi lagi sama Pertamina selama tiga bulan," katanya.

   Usai latihan mendapat pelatihan border, kata Annie, Pertamina bertanya apakah ada  permasalahan seputar perkembangan KSM? Dia pun menjawab bahwa KSM Adeli's beranggotakan loma orang, tapi mereka  hanya memiliki dua mesin.

   "Menurut hemat saya salah satu kelebihan Pertamina yakni mereka selalu komunikasi intens dengan kami dan selalu menanyakan persoalan atau permasalahan, ya kami benar-benar dibimbing atau dibina. Akhirnya kami dibantu lagi Rp30 Juta pada 6 April 2014 mesin bordir ditambah lagi tiga unit, mesin jahit satu unit dan alhamdulillah ini berkembang,'' ungkapnya.

  Maju pesatnya perkembangan  KSM Adeli's,  mereka  kembali menerima bantuan CSR PT KIP Pertamina RU II Dumai tepatnya September tahun 2017. "Berupa tiga unit mesin konveksi. Awal Januari 2018, ditambah lagi mesin konveksi empat unit dan satu unit mesin pemotong. Bantuan ini sangat membantu kami," ungkapnya.

    Ditambahkannya, berkat bantuan CSR Pertamina KSM itu meraup hasil jutaan dari mesin-mesin yang diberikan Pertamina. Tentunya berkat bantuan mesin jahit dari Pertamina kami bisa meningkatkan kapasitas produksi yang hari demi hari semakin bertambah.

    Lebih jauh Annie menyebut jalinan komunikasi bersama pihak Pertamina RU II Dumai sangat baik sekali bahkan mereka miliki grup Whatssap (WA) untuk saling bertukar informasi, sehingga bisa dengan leluasa berkeluh kesah seperti bapak, karena memang Pertamina RU II Dumai merupakan bapak angkat dari KSM Adeli's.

     ''Pertamina itu sudah seperti bapak kami, dan memang bapak angkat untuk usaha kami. Tapi rasanya bukan bapak angkat lagi, justru Pertamina sudah menjadi bapak kandung bagi kami seperti hubungan bapak dan anak," akunya.

   Bantuan Pertamina bordir, dan inovasi lainnya semata. Lain waktu perusahaan yang dulu berlogo kuda laut itu  membuat Annie dan kawan-kawan terharu, justru saat ini CSR Pertamina RU II Dumai akan membantu merenovasi atap tempat usaha yang bocor serta memperluas bangunan usaha supaya.

     "Kepedulian Pertamina ini luar biasan, berkat Pertamina kami dapat pelatihan dan kami dapat tambahan penghasilan untuk ekonomi keluarga,'' ungkapnya haru.

     Dibagian lain, Ibu tiga anak  ini pun sempat 'menyentil' keberadaan perusahaan besar di Kota Dumai, seyogianya dapat memperlakukan warga sekitar operasional seperti yang diperbuat Pertamina RU II melalui CSR nya.

     ''Jangan saja limbah dan dampak buruk yang diberikan kepada warga tapi bagaimana peduli terhadap warga sekitarnya. Karena dengan kepedulian perusahaan itu, masyarakat juga merasa bangga bahwa perusahaan itu peduli kepada mereka,'' tukasnya pula.

   Perlakuan humanis dan kesetaraan juga dirasakan  seorang petani jamur tiram, Suryanto,  Jalan Budi, Kelurahan Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

       Ketua Ayah dua anak sehari-hari dia pekerja Labour Suplay   (LS) di Kilang Putri Tujuh, Pertamina RU II Dumai, tak jauh dari kediamannya yakni sekitar 300 meter dari tembok beton yang mengelilingi kilang.

   Ketua Kelompok Swadaya  Masyarakat (KSM) Usaha Berkah ini menjelaskan kelompoknya mendapat bantuan dana hibah sebesar Rp5 juta dari Pertamina RU II Dumai. Selain membangun kubung, dana itu juga dialihkan untuk modal pembuatan baglog -media tempat tumbuh jamur-. Suryanto begitu semangat lantaran dia ingin mengaplikasikan ilmu pelatihan yang diperolehnyan melalui pembinaan PNPM Mandiri Perkotaan.

     Kegigihan Suryanto berbuah manis, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina RU II Dumai, ia mendapatkan bantuan 5000 bagog. Dari hasil penjualan jamur tiram putih  bisa menghasilkan pendapatan Rp10 juta per bulan.

    Keberuntungan selalu menaunginya. Paling tidak, dari baglog itu bisa dikatakan tidak ada yang gagal. Tak hanya mereka memiliki konsumen atau pembeli tetap.

     "Untuk perharinya kita bisa memanen sekitar 15 kilo, 1 kilo kita jual sekitar Rp50 ribu. Ya, alhamdulilah," katanya.

  Berkah jamur tiram putih tak hanya dinikmati kelompk itu. Namun tetangga sekitar pembudidayaan jamur juga kecipratan rezeki. Diantaranya kegiatan memasukan serbuk kayu, tepung jagung dan bahan lainnya ke baglog dia memperoleh upah Rp300 per baglog.

    Keberhasilan Suryanto mejadi bukti terbantahkan  bahwa kilang Putri Tujuh milik Pertamina RU II Dumai ramah lingkungan. Paling tidak, tumbuhan jamur yang dikenal sensitif terhadap iklim termasuk polutan tetap menghasilkan panen yang melimpah tidak jauh dengan wilayah berhawa dingin atau sejuk yang konon menjadi tempat ideal tumbuh kembang produk pertanin itu.

   Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program CSR PT KIP RU II salah satunya melalui komunikasi intens  dan sentuhan humanis antara mereka dengan binaan. Bahkan awak media ini pernah menelusuri sejumlah program CSR perusahaan itu yang tersebar disejumlah titik di Kota Dumai. (yon)

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments