Jumat, 22 Nov 2024

Dampak Ekonomi Meroket? Harga Beras Terus Naik

Administrator Selasa, 05 September 2023 17:41 WIB

NASIONAL, - Harga beras bakal terus melonjak beberapa waktu ke depan. Penyebabnya karena tambahan stok tidak sebanyak biasanya. Sedangkan permintaan diprediksi bakal tetap stabil bahkan meningkat jelang akhir tahun nanti.

Pengamat Pertanian Khudori mengindikasikan masyarakat perlu bersiap-siap dengan kenaikan harga beras yang bakal lebih tinggi lagi.

"Mengikuti siklus produksi padi, saat ini hingga akhir September nanti adalah musim panen gadu. Karena produksi lebih rendah dari panen rendeng atau panen raya, harga gabah atau beras akan lebih tinggi. Oktober nanti kita mulai musim paceklik. Biasanya Oktober adalah waktu awal tanam, yang akan dipanen akhir Januari atau awal Februari di musim panen raya," katanya, Selasa (5/9/2023).

Penyebab utama potensi mundurnya waktu tanam dan panen karena situasi El Nino. Akibatnya kekeringan sudah mulai terjadi di beberapa daerah. Musim kemarau kering bakal terjadi dari wilayah Sumatra bagian tengah hingga Selatan, lalu seluruh pulau Jawa, disusul Bali hingga Nusa Tenggara Timur dan Barat, juga sebagian Papua.

"Karena ada El Nino, hujan datangnya terlambat alias mundur. Kalau mundur sebulan, musim tanam akan mundur sebulan. Jika mundur dua bulan, musim tanam mundur 2 bulan. Artinya musim paceklik akan lebih lama. Sementara 14 Februari 2024 ada Pilpres, lanjut Ramadan di Maret yang disusul Idulfitri. Juga Natal dan Tahun Baru 2024. Ini semua butuh konsumsi lebih," sebut Khudori.

Saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog sebesar 1,6 juta ton. Mengharapkan pengadaan dari dalam negeri peluangnya kecil. Saat ini harga gabah dan beras medium sudah di atas Harga Eceran Tertinggi. Sulit buat Bulog dapat gabah atau beras. Sementara Bulog mesti menyalurkan bantuan pangan beras selama 3 bulan mulai September - November 2023. Tiga bulan itu butuh 640-an ribu ton.

"Di luar itu Bulog masih perlu mengamankan harga beras lewat SPHP (Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan), yang mungkin sampai akhir tahun bisa habis 150-200 ribu ton. Jadi, stok akhir tahun kemungkinan tinggal 750-800 ribu ton. Ini dengan asumsi pengadaan dari dalam negeri tidak bertambah signifikan. Jumlah ini bisa cukup, bisa juga tidak. Cukup jika Bulog di awal tahun 2024 tidak diminta menyalurkan bansos (bantuan sosial) beras lagi. Jika ini langkah pemerintah, harga beras mungkin akan tinggi," kata Khudori.

Harga beras terpantau melanjutkan kenaikan hari ini, Selasa (5/9/2023). Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras medium dan premium naik Rp 10 ke Rp 12.520 per kg dan naik Rp 100 ke Rp 14.270 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di pedagang eceran.

Tercatat, harga beras sejak 2 pekan terakhir terus cetak rekor baru.

Sehari sebelumnya, Senin (4/9/2023), harga beras sempat cetak rekor baru. Di mana, harga beras medium naik Rp100 ke Rp12.530 per kg. Dan, beras medium naik Rp50 ke Rp14.180 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di pedagang eceran. sc:cnbc/ind/*

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments