Jumat, 22 Nov 2024
  • Home
  • Serbaserbi
  • Didokrin Setiap Hari, Disiplin dan Utamakan Keselamatan Warnai Kehidupan Sehari-hari Pekerja Sub Kontrak PT KPI RU II Dumai

Didokrin Setiap Hari, Disiplin dan Utamakan Keselamatan Warnai Kehidupan Sehari-hari Pekerja Sub Kontrak PT KPI RU II Dumai

antaranusa123 Sabtu, 20 Agustus 2022 10:39 WIB

ilustrasi dok net

DUMAI-Bisa karena biasa ungkapan atau pepatah  orang-orang  bijak terasa pas dialamatkan kepada Iwan salah seorang dari ribuan  pekerja sub kontrak PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai.

   Kepada media ini, Iwan menuturkan bahwa setiap hari sebelum melakukan pekerjaan di sekitaran kilang milik PT KPI RU II yang berlokasi di Jalan Putri Tujuh, dilakukan pertemuan atau meeting.

   Lantas apa isi meeting tersebut? Iwan menjelaskan bahwa isi dari pertemuan singkat ini menyinggung skedul kerja yang akan dilakukan hari itu.

    "Meeting itu sekitar 15 sampai 10 menit sebelum kerja. Yang dibicarakan  apa yang dikerjakan hari ini. Namun yang takkalah penting adalah membahas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),"  tuturnya.

    Lalu apakah Iwan tidak merasa jemu karena setiap memulai pekerjaan didokrin tentang pentingnya K3? "Tidak, malahan kita para pekerja membutuhkan dan harus diingatkan terus pentingnya K3. Apalagi ini buat kepentingan dan keselamatan kita juga,"  jawabnya.

    Iwan pun menjelaskan bahwa imbas positif dari pembahasan pentingnya K3, yakni menjadi darah daging atgau mewarnai kehidupannya.

   "Membuat kita disiplin, hati-hati dan lainnya yang bersifat positif. Ini mewarnai kehidupan saya tidak hanya di areal kilang tapi kegiatan atau aktivitas sehari-hari, apakah di rumah dan sebagainya," ungkap warga Kelurahan Mundam, Kecamatan Medangkampai, Kota Dumai, Provinsi Riau ini.

   Lebih jauh Iwan menceritakan sebelum K3 mewarnai kehidupannya paska dokrinisasi yang dilakukan setiap hari kerja maka menyebutkan kurang memperhatikan atau mengutamakan keselamatan.

    Iwan pun mencontohkan bagaimana saat dia mengemudikan kendaraan. Ekses paska "dicekokin" K3 tiap hari otomatis dia memperhatikan kecepatan, seftybell dan lainnya.

   "Sekarang semuanya saya perhatikan, kalau mobil agak kencang langsung kontak untuk menguragi kecepatan, itu otomatis termasuk tidak mengunakan safety bell teerasa ada yang kurang, misalnya. Dalam hal apapun, sikap kehati-hatian jadi prioritas," katanya.

   Iwan tidak menampik bahwa hasil positif dari dokrin seputar K3 yang diperolehnya sebelum bekerja sangat bermanfaat bagi dirinya plus pekerja lainnya.

    "Sebagai manusia kita wajib berusaha atau mengutamakan keselamatan, setelah kita optimalkan mengaplikasikan K3 ya kita serahkan kepada Allah. Makanya sebelum pertemuan bubar memulai pekerjaan kita melakukan doa bersama agar diberikan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa," paparnya.

     Sebagai informasi K3 tertuang dalam I Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

   Undang-Undang terkenal terkenal sebagai aturan pokok K3. UU ini mengatur kewajiban perusahaan dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.

   Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang salah satu tujuannya penguatan implementasi K3. (yon)

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments