Jumat, 22 Nov 2024
  • Home
  • Serbaserbi
  • Geger Jagat Maya, Elon Musk Tak Peduli Ditinggal Pengiklan X Usai Dukung Antisemit

Geger Jagat Maya, Elon Musk Tak Peduli Ditinggal Pengiklan X Usai Dukung Antisemit

Administrator Sabtu, 02 Desember 2023 15:29 WIB
DUNIA, TEKNO, - Pemilik media sosial X, Elon Musk, menanggapi para pengiklan yang menyatakan boikot dan berbondong-bondong meninggalkan platform yang dulunya bernama Twitter usai dirinya dinilai menyebar ujaran kebencian dan mendukung anti semitisme.

Elon sempat disebut mendukung anti semitisme di X pekan lalu. Hal itu menyebabkan beberapa perusahaan termasuk Walt Disney (DIS.N) dan Warner Bros Discovery (WBD.O) menghentikan sementara iklan mereka di situs yang sebelumnya bernama Twitter.

Elon mengakui tidak peduli dengan boikot pengiklan tersebut, bahwa dia akan membiarkan boikot tersebut berlangsung begitu saja. Dia bahkan menyumpahi para pengiklan tersebut.

Jika seseorang mencoba memeras saya dengan iklan, memeras dengan uang, persetan dengan diri Anda sendiri, persetan dengan diri Anda sendiri. Apakah itu jelas? Saya harap demikian," tegasnya saat sesi wawancara dengan New York Times, dikutip Sabtu (2/12).

"Maksud saya, apa yang saya pedulikan adalah realitas kebaikan, bukan persepsinya. Dan apa yang saya lihat di mana-mana adalah orang-orang yang peduli untuk tampil baik sambil melakukan kejahatan. Persetan dengan mereka," sambung Elon.

Saat ditanya mengenai masa depan X imbas boikot iklan dan sumpah serapahnya tersebut, Elon menyadari bahwa ucapannya tersebut memang akan membunuh keberlangsungan perusahaan media sosialnya itu.

"Jika perusahaan gagal karena boikot pengiklan, maka perusahaan tersebut akan gagal karena boikot pengiklan. Itulah yang akan membuat perusahaan bangkrut dan itulah yang diketahui semua orang di dunia," ungkapnya.

Orang terkaya di dunia itu melanjutkan, perusahaannya yang lain seperti Tesla beroperasi lebih baik daripada X meskipun tanpa iklan yang masuk. Tesla, kata dia, berhasil memproduksi kendaraan listrik terbanyak di Amerika Serikat.

"Kami fokus untuk membuat produk terbaik, dan Tesla telah mencapai tujuannya tanpa iklan sama sekali, saat ini menjual kendaraan listrik dua kali lipat lebih banyak dari gabungan produsen mobil listrik lainnya di Amerika Serikat," tuturnya.

"Sebagai pemimpin dalam perusahaan kendaraan listrik, saya telah melakukan lebih banyak hal untuk lingkungan dibandingkan orang lain, dan manusia mana pun di Bumi," imbuh Elon.

Meski begitu, Elon mengakui bahwa ujarannya di X yang mengklaim bahwa orang Yahudi memicu kebencian terhadap orang kulit putih adalah hal yang bodoh. Dia dalam postingannya mengatakan pengguna tersebut, yang merujuk pada teori konspirasi "The Great Replacement," adalah kebenaran yang sebenarnya.

Di sisi lain, Elon juga telah mengunjungi dan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Elon pun akhirnya menyatakan mendukung Israel memerangi Hamas di wilayah Gaza.

Mengutip Reuters, perusahaan media sosial X bisa kehilangan pendapatan iklan sebanyak USD 75 juta pada akhir tahun ini imbas boikot pengiklan karena ujaran kebencian Elon.

X mengatakan pada Jumat lalu bahwa pendapatan sebesar USD 11 juta berada dalam risiko dan angka pastinya berfluktuasi karena beberapa pengiklan kembali ke platform dan yang lainnya meningkatkan pengeluaran.

Sebetulnya, beberapa pengiklan sudah meninggalkan X sejak Musk membelinya pada Oktober 2022 dan mengurangi moderasi konten. Hal itu mengakibatkan peningkatan tajam ujaran kebencian di situs tersebut, menurut kelompok hak-hak sipil.

"Pendapatan iklan platform tersebut di AS telah menurun setidaknya 55 persen dari tahun ke tahun setiap bulan sejak pengambilalihan Musk," tandas laporan tersebut.
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments