DUMAI–Gebrakan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se Dunia, diantaranya  program "Sedekah  Minyak Jelanta" disambut positif oleh sejumlah kalangan tidak terkecuali pemerhati ekonomi. Sebab,  banyak   publik di tanah air  belum mengetahui nilai ekonomis minyak jelantah.

  Hal ini dikemukan pemerhati ekonomi Kota Dumai Arif Azmi SE terkait program yang digelar PT KPI RU II Dumai menyusul peringatan hari lingkungan hidup se dunia baru-baru ini.

  "Waktu saya baca berita disejumlah media online program PT KPI RU II Dumai  dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup se dunia salah satunya melalui "Sedekah Minyak Jelantah", jadi saya terinspirasi bahwa pemanfaatan sisa minyak goreng itu bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis," terang Arif Azmi SE kepada media ini, Rabu (8/5).

  Lebih jauh Arif Azmi menjelaskan, beberapa waktu lalu dia pernah membaca pemanfaatan minyak jelantah disalah satu situs teras utama atau media siber nasional yang muaranya memiliki nilai ekonomis.

  Arif Azmi pun mengutip artikel di media itu bahwa minyak jelantah bisa diolah menjadi sabun multi fungsi dan lainnya.

  "Sayangkan ketika minyak goreng bekas atau yang akrab disebut minyak jelantah ini sering terbuang percuma. Disisi lain mengancam lingkungan. Nah karena itu dimanfaatkan sehingga memiliki nilai tambah," katanya.

  Dengan adanya nilai ekonomis itu, sambung alumni perguruan tinggi  papan atas Riau ini, dia berharap adanya kolaborasi antara warga dengan PT KPI RU II Dumai.

   "Kita sudah mengetahui bagaimana bagusnya program CSR PT KPI RU II. Tidak ada salahnya warga mengumpulkan minyak jelantah dan seterusnya diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis bagi warga. Disisi lain, perusahaan plat merah itu menjadi bapak asuh atau mitra," usulnya. Bagaimana PT KPI RU II Dumai? (yon)