Minggu, 19 Mei 2024
  • Home
  • Serbaserbi
  • Rupiah Keok, Penyebab Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS di Pasar Luar Negeri

Rupiah Keok, Penyebab Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS di Pasar Luar Negeri

Administrator Senin, 15 April 2024 06:10 WIB

NASIONAL, BISNIS, - Ada apa, Dolar AS di Pasar Luar Negeri Tembus Rp16.000, beberapa analisa menyebut bahwa tinggi-nya nilai tukar rupiah di luar negeri itu menjadi sorotan ekonom dan menjadi tanda tanya publik.

Berdasarkan data Google Finance, nilai tikar rupiah telah menyentuh angka 16.117 per dollar AS pada Sabtu (13/4/2024).

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan, pada dasarnya di pasar forex domestik, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USDIDR) masih belum menyentuh 16.000. Hal tersebut karena sebenarnya pasar FX domestik masih libur.

"Nah, pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang sudah menembus 16.000 bisa jadi dikarenakan mekanisme transaksi yang terjadi di pasar luar negeri, seperti di pasar non delivarble forward (NDF) Singapura. Itupun rupiah terlihat melemah karena posisi dollar AS yang tengah menguat secara global maupun regional Asia," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/4/2024).

Penyebab Ia menjelaskan, hal itu tercermin dari posisi variabel indeks Dollar DXY yang posisinya terus menanjak. Penguatan indeks Dollar DXY tersebut merupakan gambaran dari perpindahan arus dana di pasar keuangan internasional yang mengarah pada pergerakan pelaku pasar global, baik di pasar saham maupun obligasi. Arus dana ini pada dasarnya bertujuan memindahkan aset investasinya ke pasar Amerika Serikat.

Terutama pasar obligasi Amerika Serikat yang terlihat lebih menarik saat imbal hasil (yield) dari surat utangnya terus meningkat saat ekspektasi penurunan bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed semakin tidak menentu (uncertain). "Pergerakan USDIDR di pasar FX lokal sendiri baru akan dibuka pada Selasa (16/4/24) nanti," imbuh dia.

Secara fundamental, Myrdal mengatakan tren permintaan dollar AS di dalam negeri memang dalam tren yang meningkat. Hal tersebut digunakan untuk impor bahan bakar minyak (BBM) maupun bahan pangan yang secara permintaan kebutuhannya meningkat untuk menghadapi faktor musiman Lebaran.

Selain itu ada juga realitas, harga komoditas global untuk energi maupun pangan saat ini tengah menanjak. Oleh karena itu kata dia, wajar posisi surplus neraca dagang Indonesia pada Februari 2024 anjlok ke level di bawah 1 miliar dollar AS.

Sementara itu, kebutuhan lain dollar AS di dalam negeri untuk aksi investor asing yang ingin melakukan aliran modal keluar asing (outflow) dengan melakukan pengambilan keuntungan (profit taking) maupun pemberian distribusi dividen juga tengah berlangsung saat ini. "Jadi wajar kalau di pasar FX luar negeri, posisi USDIDR saat ini sudah break ke level di atas 16.000," kata dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah sudah tembus ke level 16.000 sejak 11 April 2024. sc:https://kmp.im/app6
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments