- Home
- Serbaserbi
- Wah Kabar Baru, Pertalite Dibuat dari Campuran Pertamax dan Zat Aditif Rencananya Akan Dihapus Pertamina Tahun Ini
Wah Kabar Baru, Pertalite Dibuat dari Campuran Pertamax dan Zat Aditif Rencananya Akan Dihapus Pertamina Tahun Ini
Administrator Minggu, 07 April 2024 07:16 WIB
BISNIS, - Kabar akan dihapusnya Pertalite semakin kencang di tahun 2024 ini oleh pemerintah. Pertalite ternyata dibuat dari campuran Pertamax dan zat aditif rencananya dihapus Pertamina tahun ini.
Bensin yang dijual Rp 10 ribu per liter ini dinilai sudah tidak layak karena menghasilkan gas buang yang tidak baik.
Apalagi PT Pertamina Persero memiliki kampanye langit biru untuk menekan polusi udara.
Pertalite ramai dikabarkan akan dihapus dan digantikan dengan bensin baru dengan RON 92.
Bensin baru pengganti Pertalite ini juga akan dijual lebih mahal Rp 3.900.
Saat ini bensin baru RON 92 dan RON 95 sudah dijual Pertamina di beberapa SPBU di Jakarta dan Surabaya.
Namun dihapusnya Pertalite hanya sebatas rumor dan belum ada kejelasan terkait hal itu.
Dikutip dari kontan.co.id, pemerintah belum akan menghapus Pertalite dan menggantikannya dengan Pertamax Green 95 di tahun ini.
Sejumlah pertimbangannya karena pasokan bahan baku bioetanol jangka panjang hingga kesiapan daya beli masyarakat.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Saleh Abdurrahman menyatakan belum mengetahui adanya rencana penghapusan Pertalite dan menggantinya ke Pertamax Green 95 pada tahun ini.
"Untuk mengganti RON 90 (Pertalite) ke RON 92 atau RON 95 mesti menghitung aspek harga jual, besaran kompensasi, dan lainnya. Jadi harus disiapkan dengan baik," ujarnya kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Terutama jika akan digeser ke Pertamax Green 95, Saleh menilai, pasokan bioetanol jangka panjang harus dipersiapkan dengan matang.
Simpang siur rencana penghapusan Pertalite memang masih dalam pembahasan pemerintah dan PT Pertamina Persero.
Sementara itu ternyata bensin Pertalite dibuat dari campuran Pertamax dan zat aditif.
Dikutip dari laman resmi pertamina.com, Pertalite diproduksi melalui penambahan zat aditif ke dalam proses pengolahannya, di dalam kilang minyak.
Dalam proses pembuatan Pertalite, komposisi bahannya adalah Nafta yang memiliki RON atau disebut sebagai Research Oktan Number sebesar 65 hingga 70.
Adapun untuk menjadikan Pertalite memiliki RON sebesar 90, maka diberikan campuran HOMC atau High Octane Mogas Component, di mana HOMC ini merupakan produk dari PT Pertamina (Persero) juga, yaitu Pertamax.
Selain diberi campuran Pertamax juga ditambahkan zat aditif berupa EcoSave.
Zat aditif EcoSave ini bertujuan untuk menjadikan mesin yang menggunakan Pertalite memiliki kinerja yang halus, bersih, dan juga irit bahan bakar.
Sebagai tambahan, berikut beberapa penjelasan lebih mengenai Nafta dan HOMC:
Nafta
Nafta adalah material yang mempunyai titik didih di antara gasoline atau bensin dan kerosin atau minyak tanah, di mana Nafta ini dipergunakan sebagai:
Pelarut dry cleaning atau pencuci,
Pelarut karet,
Bahan awalan pada etilen,
Bahan bakar jet atau dikenal juga sebagai JP-4.
HOMC
HOMC ini adalah produk naptha, yaitu komponen minyak bumi yang mempunyai struktur kimia bercabang dan lingkar (ring), memiliki angkat oktan tinggi (memiliki daya bakar yang lebih sempurna dan sangat instant atau cepat), memiliki angka oktan lebih dari 92, bisa berupa oktan 95, atau bahkan dengan oktan lebih dari 98 atau memiliki oktan yang sangat tinggi lainnya.
HOMC biasanya merupakan hasil dari proses pengolahan naptha tingkat lanjut, sehingga memiliki angka oktan yang tinggi atau juga hasil dari perengkahan minyak berat yang kemudian menjadi HOMC.
Saat ini Pertalite masih dijual di SPBU Pertamina di seluruh Indonesia dengan harga Rp 10 ribu per liter.
Bensin Pertalite masih jadi pilihan bensin murah yang dijual Pertamina dan tidak ada di SPBU kompetitor yang harganya murah. **
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments