- Home
- Serbaserbi
- Wamen PPPA Veronika Tan Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha Makin Berdaya
Wamen PPPA Veronika Tan Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha Makin Berdaya
Administrator Minggu, 16 Februari 2025 07:37 WIB

NASIONAL, BISNIS, - Jakarta, - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan HUT ke-50 dengan tema Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas.
Perayaan ini menjadi momentum penting bagi IWAPI yang
telah berkiprah sejak 10 Februari 1975 dalam memperjuangkan pemberdayaan
ekonomi perempuan di Indonesia.
Sejak didirikan, IWAPI telah
berkembang pesat dengan kehadiran di 35 provinsi, 259 kabupaten/kota, bahkan
hingga ke tingkat kecamatan. Organisasi ini juga memiliki satu perwakilan di
Malaysia. Saat ini, IWAPI menaungi lebih dari 40.000 anggota, yang 98% di
antaranya adalah pelaku UMKM perempuan.
"Peran UMKM perempuan dalam perekonomian nasional sangat signifikan. Berdasarkan data, 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang memberikan kontribusi sebesar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp8,574 triliun pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia," kata Ir. Nita Yudi, MBA Ketua Umum DPP IWAPl yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Hanna Fadel Muhammad 10 Februari 2025
Selama lima dekade, lanjut dia,
IWAPI menghadapi berbagai tantangan, namun tetap bertahan dan berkembang
menjadi organisasi perempuan pengusaha terbesar di Indonesia dan ASEAN.
Keberlanjutan organisasi ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan pemerintah
dan sektor swasta dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan.
Dikatakan Nita Yudi lagi, saat
ini IWAPI mendapat kepercayaan dari pemerintah sebagai focal point ASEAN Women
Entrepreneurs Network (AWEN) Indonesia, organisasi yang mewadahi perempuan
pengusaha di 10 negara ASEAN. IWAPI juga ditunjuk sebagai Advocate dan Co-Chair
dalam G20 Empowered.
"Dengan bergabungnya Indonesia ke
dalam BRICS pada 25 Januari 2025, IWAPI kembali dipercaya sebagai Leader of
Women Empowerment dalam forum tersebut," ujarnya.
Nita menambahkan, di tingkat
daerah, IWAPI menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung kebijakan
pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Keberadaan IWAPI berperan
penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan strategis
dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global.
Kontribusi IWAPI sejalan dengan
visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam
Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 Quick Win Program. Program-program ini
mencakup penciptaan lapangan kerja, penguatan kewirausahaan, peningkatan
pembangunan sumber daya manusia, kesetaraan gender, serta pemberdayaan
perempuan dalam ekonomi.
Sebagai bagian dari perayaan 50
tahun IWAPI berdiri, organisasi ini mengadakan kegiatan sosial berupa pemberian
makanan bergizi kepada siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan
perempuan difabel.
Menurut Nita lagi, kegiatan ini
merupakan implementasi dari hasil Rapat Pleno DPP IWAPI ke-XXIX dan Rakornas
DPD se-Indonesia serta perwakilan Malaysia, yang menegaskan pentingnya program
peningkatan gizi dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
"Kegiatan ini dilaksanakan secara
serentak di lebih dari 50 titik di Indonesia dan Malaysia dengan total lebih
dari 50.000 paket makanan bergizi," jelasnya.
Di era digital seperti sekarang
ini, IWAPI terus berinovasi dengan meluncurkan IWAPI DIGITAL, sebuah platform
yang bertujuan meningkatkan literasi digital bagi perempuan pengusaha. Platform
ini mencakup iMarketku (marketplace IWAPI), iAcademiku (pusat pembelajaran
online gratis untuk anggota IWAPI), serta informasi lengkap mengenai organisasi
IWAPI.
"Dengan adanya IWAPI DIGITAL,
diharapkan para pengusaha perempuan dapat naik kelas dan memperluas jangkauan
bisnis mereka, IWAPI juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan peningkatan
ekonomi perempuan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan semangat inovatif, inklusif, dan kolaboratif, IWAPI siap menyongsong
Indonesia Emas 2045," imbuhnya.
Sementara itu, pada kesempatan
yang sama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)
Republik Indonesia, Veronica Tan, dalam sambutannya mengungkapkan, dalam
mendukung penguatan ekonomi perempuan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci
utama. Oleh karena itu dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah,
dunia usaha, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan ekosistem yang lebih
inklusif bagi perempuan.
Ke depan menurut dia, tantangan
seperti kebutuhan ekonomi yang mendesak, kasus kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), perdagangan manusia, dan eksploitasi tenaga kerja, masih kerap terjadi
pada kaum perempuan.
Oleh karena itu, penting untuk
memastikan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada generasi muda khususnya
untuk kaum perempuan selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Vero menekankan
bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seharusnya memiliki tingkat
penyerapan kerja hingga 80% setelah lulus. Jika terdapat kesenjangan
keterampilan, maka pelatihan tambahan harus diberikan agar mereka siap bersaing
di pasar kerja.
"Menjadi pengusaha bukanlah
hal yang mudah. Diperlukan disiplin, ketekunan, dan kemauan untuk terus
belajar. Generasi muda harus dibekali dengan etika, karakter, dan keterampilan
yang memadai. Jika seseorang tidak mampu menjaga kerapihan dan tanggung jawab
dalam kehidupan sehari-hari, maka akan sulit baginya untuk menjadi seorang
pengusaha yang sukses," pungkasnya. **