Sabtu, 23 Nov 2024
  • Home
  • antaranusa
  • ACT Siap Layarkan Kapal Kemanusiaan Menuju Lokasi Gempa, Bawa 1500 Ton campuran Beras dan Logistik

ACT Siap Layarkan Kapal Kemanusiaan Menuju Lokasi Gempa, Bawa 1500 Ton campuran Beras dan Logistik

Administrator Kamis, 04 Oktober 2018 07:59 WIB
NASIONAL, - Merespons cepat kebutuhan logistik yang mendesak, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan siap melayarkan Kapal Kemanusiaan untuk Palu dan Donggala. Pernyataan ini disampaikan oleh Ahyudin, selaku President ACT, di Jakarta, Senin (1/10).

Ahyudin mengatakan, bencana di Palu dan Donggala dampaknya sangat masif. Krisis sudah dimulai dari langkanya logistik makanan dan minuman untuk puluhan ribu pengungsi. Bahkan krisis juga terjadi di daerah lain, seperti Parigi Moutong dan Sigi.

" Dalam waktu dekat kita akan layarkan Kapal Kemanusiaan untuk membawa kebutuhan logistik, terutama makanan dan minuman. Kapal Kemanusiaan untuk Palu Insya Allah akan mengangkut 1.000 ton beras, dan 500 ton logistik berisi kebutuhan dasar untuk para pengungsi. Menyusul juga akan dikirimkan dari daerah cabang-cabang ACT lainnya," jelas Ahyudin.

Lebih lanjut, Insan Nurrohman selaku Vice President ACT memaparkan, Kapal Kemanusiaan akan dilayarkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya juga dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

"Kapal Kemanusiaan ACT langsung menuju Palu, Sulawesi Tengah. Berangkat dengan membawa 1.000 ton beras dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan sekitar 500 ton logistik campuran dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta mengangkut kebutuhan dasar seperti selimut, tenda, genset, air minum, makanan bayi dan lain-lain," papar Insan.

Insan menambahkan, dari Tanjung Perak Surabaya, Kapal Kemanusiaan akan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Ende. ?Sekali lagi, Kapal Kemanusiaan ACT akan bersinergi dengan TNI AL. Beberapa waktu lalu, Kapal Kemanusiaan untuk Lombok juga menggunakan KRI Banjarmasin (592). Insya Allah dari Tanjung Perak akan 1.000 ton logistik beras untuk Palu akan diangkut dengan KRI Teluk Ende dari TNI AL,? jelas Insan.

Sementara itu, dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), ACT pun akan mengirimkan langsung 1.000 ton lagi bantuan beras untuk Palu dan Donggala. Insan menjelaskan, beras dari Sidrap akan melalui jalur darat menuju Palu-Donggala.

?Lebih dulu dibanding Kapal Kemanusiaan berlayar, bantuan beras juga akan dipasok dari Lumbung Pangan Wakaf (LPW) yang berada di Sidrap. Jalur darat dipilih untuk membawa beras dari Sidrap sampai Palu dan Donggala,? ujarnya.

Ribuan ton beras yang dikirimkan via Kapal Kemanusiaan maupun jalur darat, dipasok dari Lumbung Pangan Wakaf yang dikelola oleh Global Wakaf ACT. Lumbung Pangan Wakaf yang memasok bantuan beras untuk Palu berada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. 

Pasokan logistik yang langka untuk puluhan ribu pengungsi

Hingga Selasa (1/10) pagi, keadaan Kota Palu masih lumpuh total. Nimas Afridha, Tim ACTNews yang berada di Palu melaporkan, makanan dan minum masih sangat sulit didapat. Bahkan untuk sekadar sebotol air minum hampir mustahil ditemukan di seluruh kota.

?Kebutuhan logistik sedang benar-benar kritis. Pengungsi sudah mulai banyak yang kelaparan, berhari-hari tidak menemukan makanan dan minum,? ujar Nimas.

Listrik yang padam, BBM yang sulit didapat, dan akses menuju Palu yang masih sangat terbatas menjadi hambatan. ?Stok logistik masih sangat kurang. Listrik belum hidup, bahan bakar tidak ada dan relawan lokal yang terdampak gempa dan tsunami pun masih tersebar mengurus keluarga mereka terlebih dahulu. Distribusi bantuan akhirnya masih terhambat dan tidak merata,? cerita Nur Ali Akbar, anggota lain dari Tim Emergency Response ACT di Kota Palu.

#BersamaHadapiBencana
#IndonesiaBersamaPaluDonggala
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments