RIAU, PEKANBARU, - Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution Riau melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah kedai kopi di Pekanbaru.

Hal ini dilakukannya untuk menemukan aparatur sipil negara (ASN) yang menghabiskan waktu di kedai kopi saat hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri, Senin (10/6/2019) usai apel pagi.

Dari pantauan Tribunpekanbaru.com di lokasi, Edy pertama kali mendatangi sebuah kedai kopi di Jalan Setia Budi.

Di sana ia menemukan belasan ASN yang sedang asyik makan dan minum.

Sontak saja kedatangan orang nomor dua di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau di kedai kopi itu membuat kaget para ASN.

"Dari mana ini? catat-catat namanya," kata Edy memerintahkan Satpol PP yang ikut dalam rombongan sidak.

Di sana ia tidak berbicara banyak, hanya bertanya kepada ASN yang tengah ngopi itu berasal dari dinas mana.

Wagub lebih banyak memperhatikan para ASN itu dengan raut wajah yang tidak senang.

Selanjutnya rombongan sidak menyambangi kedai kopi di Jalan Soetomo.

Di sana juga masih ditemukan sejumlah ASN yang tengah asik ngopi dan mengobrol.

Saat Edy masuk dari depan, beberapa ASN ada yang menghindar hingga masuk ke dalam dapur kedai kopi.

Namun aksi kabur itu tidak berhasil.

Ternyata Edy juga berjalan hingga ke belakang kedai.

"Dari mana ini?" tanya Edy.

"Dari Disnaker Pak," ujar seorang ASN wanita.

Mendengar itu, Edy meminta agar wanita ASN itu kembali ke kantor.

"Balik ke kantor ya, lapor pimpinan kamu, bilang tadi ketemu Wagub di kedai kopi," kata Edy.

Namun dari inpesksi itu, ada juga beberapa ASN yang berhasil lolos.

Saat tim sidak lengah terdapat tiga orang ASN yang berlari-lari kecil melewati semak-semak di samping kedai kopi untuk menghindar.

Ketika dipanggil Satpol PP, ketiga ASN itu juga tidak memperdulikan dan tetap berlalu menjauh menuju jalan raya.

Hal itu juga dilihat langsung oleh Edy.

Berlanjut, Edy juga melakukan inspeksi ke kedai kopi di Jalan Karet Pekanbaru.

Di tempat itu ia menemukan Kadispora Riau Doni Aprialdi sedang minum dan berbincang.

Kembali Edy tidak banyak berkata-kata.

Melihat tim inspeksi semakin ramai yang datang, Kadispora langsung meninggalkan kedai kopi.

Saat diwawancara awak media, Edy mengatakan bahwa kegiatan seperti ini perlu harus terus-menerus dilakukan untuk mengingatkan kedisiplinan.

"Tadi waktu apel juga sudah disampaikan oleh Pak Gub. Selesai apel ini kita sudah mulai bekerja. Kita untuk melayani masyarakat. Tapi masih seperti ini. Memang tidak mudah untuk mengembalikan disiplin itu. Makanya ini BKD diikutkan. Jadi orang-orang seperti itu nanti dicatat. Ini malah ada kepala dinas salah satunya. Gimana? Kalau dia sendiri saja tidak bisa kasih contoh sama anak buahnya, terus gimana anak buahnya?" ujar Edy.

Saat ditanya wartawan tentang sanksi apa yang akan diberikan, Edy tidak menjelaskan secara spesifik, namun sanksi itu pasti ada.

"Sanksinya pastilah, palagi sudah sudah ada catatannya itu, BKD kan sudah saya kasi tau. Jangankan itu, orang yang salat di awal waktu saja berbeda (pahalanya, red) dengan akhir waktu. Jadi orang yang displin berbedalah dengan yang disiplin. Kita kecewalah, tapi tidak boleh berhenti, harus terus dilakukan," tutup mantan Danrem 031/Wirabima tersebut. Demikian lansir tribunpekanbaru. (*).