- Home
- antaranusa
- Janji Lagi, Jelang Pilpres Jokowi Janji Naikkan Dana Abadi Pendidikan Jadi Rp100 Triliun
Janji Lagi, Jelang Pilpres Jokowi Janji Naikkan Dana Abadi Pendidikan Jadi Rp100 Triliun
Senin, 25 Februari 2019 07:27 WIB
NASIONAL, POLITIK, - Presiden sekaligus calon presiden nomor 01 Joko Widodo mengatakan pada periode kepemimpinan selanjutnya, bila terpilih bersama Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019, pihaknya akan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) unggulan atau premium.
Jokowi menyebut untuk mewujudkan hal itu pihaknya akan meningkat kualitas perguruan tinggi dengan meningkatkan dana abadi pendidikan dan penelitian. Menurut Jokowi, saat ini Indonesia memiliki dana abadi pendidikan dan penelitian sebesar Rp66 triliun.
"Dan akan terus kita tingkatkan hingga mencapai Rp100 triliun dana abadi ini dalam waktu lima tahun ke depan," kata Jokowi saat memberikan pidato kebangsaan dalam Konvensi Rakyat, di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2).
Selain itu, Jokowi mengaku telah mulai menyiapkan dana abadi penelitian dan pengembangan sebesar Rp1 triliun. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bakal meningkatkan dana abadi penelitian dan pengembangan di kemudian hari sebesar Rp50 triliun.
"Ke depan kita ingin tingkatkan hingga mencapai Rp50 triliun dana abadi penelitian dan pengembangan," ujarnya.
Tak sampai di situ, Jokowi menyatakan juga akan membentuk dana abadi untuk mendukung perguruan-perguruan tinggi terbaik di Indonesia agar bisa masuk dalam peringkat terbaik dunia. Ia menyebut bakal mengalokasikan dana abadi itu pada 2020 sebesar Rp10 triliun.
"Saya optimis maju, saya optimis setara. Dengan SDM premium, saya optimis generasi muda dan milenial akan mampu bersaing dan eksis di dalam kompetisi global," kata Jokowi.
Sebelumnya, CEO Bukalapak Achmad Zaky sempat menyinggung anggaran untuk penelitian dan pengembangan Indonesia yang masih kecil dibanding sejumlah negara lainnya. Zaky menilai niat pemerintah mengembangkan program industri 4.0 sulit terwujud bila alokasi anggaran riset terlalu rendah.
Bahkan, menurut Zaky, alokasi anggaran riset Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Berdasarkan data yang digunakannya, ia menyebut anggaran riset di Indonesia hanya mencapai US$2 miliar. Sementara, Singapura dan Malaysia masing-masing US$10 miliar. Sedangkan Amerika Serikat (AS) mencapai US$511 miliar.
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D; negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky beberapa waktu yang lalu melalui akun Twitter pribadinya.
Namun cuitan itu kini sudah dihapus Zaky. (CNN/*)
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments