Sabtu, 19 Okt 2024
  • Home
  • antaranusa
  • Kejurda Raod Race di Bengkalis Makan Korban, Satu Penonton Tewas tertabrak Pembalap

Kejurda Raod Race di Bengkalis Makan Korban, Satu Penonton Tewas tertabrak Pembalap

Selasa, 16 Juli 2019 06:49 WIB
RIAU, BENGKALIS - Kejuaraan Daerah (Kejurda) Road Race yang diselenggarakan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) di Kota Bengkalis, Ahad (14/7/2019), memakan korban jiwa. 

Sirkuit yang dibuat dadakan oleh panitia, sama sekali tak memperhitungkan keselamatan (safety) pembalap dan penonton. Antara lintasan balapan dengan penonton, tidak ada pembatas, hanya dikeliling plasik terpal warna hijau.  

Korban meninggal dunia tersebut bernama Muhammad Sukur bin Abdul (20), mahasiswa Semester VII Politeknik Negeri Bengkalis. Ketika itu, korban sedang menonton Kejurda Road Race di Lapangan Tugu Bengkalis. 

Tiba-tiba sepeda motor dikendarai pembalap asal Medan, Firman Ferari, bersenggolan dengan pembalap lainnya. Akibatnya, motor yang dikendarai Firman pun mengarah ke bagian penonton dan menyeret Sukur hingga beberapa meter. Tubuh Sukur akhirnya berhenti terseret di halaman Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo). 

Korban langsung dilarikan dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis di Jalan Kelapa Pati Tengah. 

Namun, korban tidak tertolong dan menghembuskan napas terakhir, Senin (15/7/2019), sekitar pukul 01.00 WIB. 

"Memang benar korban M Sukur bin Abdul meninggal ditabrak pembalap road race. Bahkan video detik-detik korban terseret pun sudah tersebar di medsos. Kendaraan pembalap itu menghantam dan menyeret korban," kata Zulfahmi, warga yang bertakziah ke rumah korban, Senin, (15/7/2019). 

Rumah duka berada di Jalan Bantan Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Cerita Kakak korban, Muhammad Amin, adiknya sempat lewati masa kritis di RSUD Bengkalis. Almarhum sempat sadarkan diri dan berkeinginan kuat akan sembuh. Korban kembali mengalami kritis sekitar pukul 23,00 WIB. 

"Magrib saya ditelepon, kabar adik saya itu sudah mulai membaik. Sejak masuk ke RSUD hingga magrib itu, masa kritis adik saya. Usai Isya hingga pukul 23.00, adik saya sudah dapat berbicara dan berkeinginan kuat pulih kembali," kata Muhammad Amin.

Korban langsung dipindahkan dari ruangan sebelumnya di ruangan lantai III RSUD Bengkalis.

"Sekitar pukul 01.00 dinihari, adik saya dipindahkan ke ruangan lantai 3. Belum lama di sana sekitar 40 menit kemudian, adik saya tidak tertolong lagi dan menghembuskan napas terakhirnya (meninggal dunia)," tutur Amin dengan mata berkaca - kaca, dilansir selasarriau.

Ia menceritakan, korban merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Sukur saat itu tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa semester VII di Politeknik Bengkalis. (*). 
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments