Selasa, 19 Nov 2024
  • Home
  • antaranusa
  • Kok Bisa? Kementrian Keuangan Ramal Defisit APBN 2019 Membengkak di Kisaran 2,2%

Kok Bisa? Kementrian Keuangan Ramal Defisit APBN 2019 Membengkak di Kisaran 2,2%

Sabtu, 21 Desember 2019 13:50 WIB

NASIONAL, - Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan realisasi defisit anggaran dalam APBN hingga akhir November 2019 mencapai Rp368,9 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). Jumlah defisit tersebut meningkat dari posisi Oktober 2019 sebesar Rp289,06 triliun atau 1,8% terhadap PDB.

"Sampai 13 Desember berdasarkan pantauan kita defisit ini kemungkinan akan menurun dari 2,29%. Kemungkinan akan lebih ke 2,1%-2,2%. Jadi, tidak mendekat ke 2,3%, tetapi mendekati 2,2%. Sehingga kita akan terus melihat dalam dua minggu terakhir," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Ia mengungkapkan bahwa realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp1.677,11 triliun atau 77,46 % dari target serta belanja negara Rp2.046 triliun atau 83,1% dari pagu.

Realisasi pendapatan negara tersebut mencakup penerimaan perpajakan Rp1.312,40 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp362,77 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp1,95 triliun.

Berdasarkan pertumbuhannya, penerimaan perpajakan tumbuh -3,27% (yoy), PNBP juga tumbuh -1,11% (yoy), dan penerimaan hibah tumbuh -83,16% (yoy). Untuk penerimaan perpajakan berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp1.136,17 triliun atau 72,02% dari target dan penerimaan kepabeanan dan cukai Rp176,23 triliun atau 84,39% dari target.

"Kinerja penerimaan pajak masih ditopang utamanya oleh penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas dan pajak pertambahan nilai (PPN)," ucapnya.

Sementara realisasi belanja negara sampai akhir November 2019 mencapai Rp.2.046 triliun atau meningkat 1,8% (yoy) jika dibandingkan realisasi pada periode sama 2018. Realisasi belanja negara tersebut terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.293,2 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp752,8 triliun. (WEO/NET/*).
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments