Walaupun sangat erat kaitan nya dan berdampak pada kebutuhan rumah tangga masyarakat namun pemerintah tetap saja melakukan penyesuain harga BBM.

Tabel penyesuaian BBM di website Pertamina mencatat mulai tanggal 13 Januari 2018 BBM sudah mulai naik, setelah itu 20 Januari 2018, 24 Februari 2018, 24 Maret 2018, 1 Juni 2018, dan terakhir tanggal 1 Juli 2018 kemarin.

Enam kali perubahan harga BBM maka selama itu pulalah gejolak harga Sembako di pasaran.

Yati ibu rumah tangga ini merasakan betul gejolak harga Sembako jika BBM naik. " Yang merasakan harga Sembako naik kan ibu-ibu seperti saya ini, berapa cabe 1 ons, berapa bawang 1 ons, sayur dan harga kebutuhan lain itu kan kami kaum ibuk yang tau harga nya, pemerintah mana tau survey nya cuma di ritel-ritel raksasa, kata menteri nya pertumbuhan ekonomi meningkat dengan menjamur nya ritel-ritel raksasa seperti Alfamart dan Indomaret," urai Yati yang mengaku pernah kuliah dan punya ijasah sarjana ekonomi ini kepada riauone Senin (02/07/2018).

" Kita orang Indonesia tidak dungu lagi kok, banyak yang sudah sekolah, kenapa harga Sembako di pasar tradisional ini ikut naik kalu BBM naik, awal nya ya dari abang-abang supir truk yang bawa sayur, logika kan abang-abang supir sayur menaikan harga sayur, Sembako kalu BBM truk yang mengangkut Sembako itu naik, logika gak, saya misal nya bawa sayur dari Sumbar ke Riau atau Medan ke Riau, atau dari mana saja, pas di SPBU isi BBM-nya harga nya sudah naik," urai-nya kesal. (zar).