Senin, 21 Okt 2024
  • Home
  • antaranusa
  • Ustadz Abdul Somad Pernah Tolak Hadiah Mobil Honda CRV, Toyota Fortuner dan Inova

Ustadz Abdul Somad Pernah Tolak Hadiah Mobil Honda CRV, Toyota Fortuner dan Inova

Senin, 15 April 2019 17:00 WIB

IG UAS.


NASIONAL, - Dai kondang asal Riau Ustadz Abdul Somad kini tengah mendapatkan serangan fitnah pasca pertemuan dengan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.

Satu di antara tudingan kepada Ustaz Abdul Somad disingkat (UAS) yakni menyangkut soal menerima pemberian hadiah dari Prabowo.

Sontak, tuduhan ini mendapatkan perhatian langsung dari UAS. 

Lewat akun resmi facebook dan Instgram (IG) nya, UAS menyatakan dirinya telah lama menolak berbagai pemberian hadiah.

Berikut pernyataan UAS, dikutip dari akun facebooknya, Senin (15/4/2019).

MENOLAK HADIAH DARI DULU

Tahun 2018 menolak hadiah Honda CRV Silahkan tanya Pak Irjen. Pol. Nandang (Mantan Kapolda Riau). Tahun 2019 menolak hadiah Toyota Fortuner.

Silahkan tanya orang baik shalih Pak Puspo Wardoyo, pemilik rumah makan Wong Solo. Sebelumnya, fitnah terhadap Ustadz Abdul Somad itu, masih tersemat di bagian atas Twitter Said Didu.

Video itu disertai sebuah penjelasan berisi:

"Rumah UAS di JL. Kamboja Ds. Rimbo Panjang Km.20 Kec. Tambang , Kab. Kampar hasil pemberian dari PRABOWO untuk mendukung paslon PAS . Pantaskah Ulama seperti ini ? Mulut Seorang Ulama harusnya konsisten tidak berubah hanya demi HARTA Duniawi
#UASDibayarPrabowo."

Video berdurasi 37 detik itu diawali dengan gambar yang menyatakan bahwa ada transaksi dan gratifikasi di balik dukungan UAS kepada Prabowo Subianto.

Lalu terdengar percakapan si perekam video dengan seseorang yang gambarnya diblur, tentang rumah UAS.

"Ini rumah siapa yang besar itu?" tanya si perekam video.

"Ustaz Somad," jawab seseorang yang gambarnya diblur.

"Oh, itu rumah Pak Ustad Abdul Somad. Oalah besar ya," kata si perekam video.

"Jadi itu rumah yang dibangun Ustad Abdul Somad itu ya. Besar rumahnya ya," lanjut dia.

Kemudian gambar berpindah menjadi gambar udara (direkam dengan drone) yang memperlihatkan rumah dua lantai yang belum selesai dibangun.

Namun rumah pada gambar ini berbeda dengan gambar rumah pada awal gambar yang berkontruksi satu lantai.

Gambar udara yang memperlihatkan rumah dua lantai di tengah perkebunan, disertai insert ceramah Ustadz Abdul Somad tentang bahayanya money politics.

Video itu ditutup dengan gambar yang menyebutkan bahwa UAS memiliki 7 rumah megah.

Hingga Minggu siang, postingan itu telah diretweet sebanyak 833 kali dengan 4.300 komentar.

Rata-rata netizen menyebut bahwa akun Said Didu itu telah dihack oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk memfitnah Ustadz Abdul Somad.

Said Didu pun telah menyampaikan klarifikasinya melalui akun Twitter @CakKhum, Sabtu (13/4/2019).

Melalui video yang diunggah, tampak Said Didu yang mengenakan kemeja biru yang dibalut jas hitamnya mengungkapkan bahwa akunnya telah diretas pada Sabtu (13/4/2019).

Said Didu menegaskan bahwa dirinya sudah tidak mengendalikan lagi akun miliknya.

"Teman-teman semua, sekitar dua jam yang lalu Twitter saya @saididu di hack dan saya tidak mengendalikan lagi," ujar Said Didu

"Terima kasih," sambungnya.

"Peryataan Bang @saididu bahwa akunnya di hack dua jam yang lalu, dan sekarang tidak mengendalikan lagi," tulis Cak Khum.

Ditilik dari akun pribadi Said Didu, si peretas tampak mengunggah sejumlah kicauan yang menyinggung nama Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kicauan yang telah diretas pun ditanggapi oleh sejumlah netizen dengan berbagai respons.

Sebelum akun tersebut diretas, kicauan terakhir Said Didu tampak menyebut nama Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan.

Said Didu menyarankan kepada netizen supaya mengikuti akun Twitter Dahlan Iskan yang telah aktif kembali.

"Follow kembali akun pak Dahlan Iskan @iskan_dahlan krn sdh kembali - tapi followernya (2,2 juta) yg hilang," tulis Said Didu.

Pada kolom keterangan di akun Said Didu tertulis bahwa Said Didu adalah, Stafsus MenESDM 2014-2016, Perekayasa di BPPT, Sek KemBUMN 2005-2010, Ketum PII 2009-2012, Ketum Alumni IPB 2008-2013. Ketua ICMI 2003-2005, DPR/MPR 1997-1999.

Mahfud MD juga membenarkan bahwa akun Said Didu telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mahfud menyampaikan bahwa dirinya diminta Said Didu untuk mengumumkan bahwa akun @saiddidu telah dikendalikan oleh orang lain.

Ia menegaskan bahwa cuitan yang memfitnah UAS tidak mungkin dilakukan oleh rekannya itu.

Mahfud juga menjelaskan bahwa tak hanya Said Didu saja, melainkan akun milik Dahlan Iskan juga telah diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Ia menilai, peretasan ini bisa jadi dilakukan oleh pembajak yang ingin mengadu domba.

"Sy sdh tidur ketika jam 01.23 WIB td pg Said Didu kirim WA ke sy, memberitahu dan meminta sy ngumumkan bhw Akun Twitternya @saididu di-hack dan dikendalikan org lain.

Stlh sy LHT akunnya memang benar berisi hal2 yg tak mungkin dicuitkan oleh Pak Said, yi, serangan brutal thd UAS.

Berita lain, akun Pak Dahlan Iskan jg dibajak tp skrg sdh normal lagi. Namun followernya yg 2,2 juta hilang.

Sy blm mengonfirmasi kpd Pak Dahlan ttg musibah ini.

Sungguh disayangkan, terjadinya hack thd akun dua orang yg selalu berbicara blak2an, lepas dari soal kita setuju/tdk.

Terlepas dari soal kita setuju atau tak setuju pd isinya, akun @saididu dan @iskan_dahIan adl akun yg jelas menunjukkan jatidirinya.

Tp kita jgn buru2 menjadge bhw pembajaknya dari kelompok paslon Capres/Wapres tertentu.

Bs jd ini adl pembajak yg ingin mengadu domba," ungkap Mahfud MD.

Fadhil Rahmi Ungkap Keseharian Ustadz Abdul Somad

Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk HM Fadhil Rahmi yang dimintai tanggapannya oleh Serambinews.com, Minggu (14/4/2019) mengecam tindakan orang-orang yang menyebarkan fitnah terhadap Ustadz Abdul Somad.

"Saya kenal betul sosok UAS dan kehidupannya sehari-hari. Sangat tidak mungkin beliau menerima gratifikasi, termasuk dari Prabowo," tutur Fadhil menjawab Serambinews.com via telepon, Minggu siang.

Fadhil Rahmi adalah kakak leting Ustadz Abdul Somad, semenjak di Pesantren Darul Arafah, Sumatera Utara, hingga ke Universitas Al-Azhar Kairo.

Ustaz Somad dan Fadhil terlihat sering pergi bersama untuk mengisi dakwah di berbagai wilayah di Indonesia.

Khusus di Aceh, Fadhil Rahmi selalu mendampingi Ustadz Abdul Somad, setiap kali sang Ustadz mengisi tausiyah dan tabligh akbar.

Fadhil mengatakan, Ustadz Abdul Somad sangat sering mengingatkan dia dan teman-teman yang ikut dalam setiap kegiatan safari dakwah, agar jangan terlalu dekat dengan penguasa.

"Karena jika dekat dengan kekuasaan, mulut kita dibungkam, susah kita untuk berbicara," kata Fadhil menirukan petuah Ustadz Abdul Somad.

Ia kemudian menyebut contoh, satu rekan mereka yang dekat dengan penguasa di salah satu provinsi.

Karena terlalu dekat dengan penguasa, sahabatnya itu kerap mengalami tekanan agar menghadirkan UAS ke provinsi yang dipimpinnya.

Hingga suatu kali, kata Fadhil, sahabatnya itu melakukan pendekatan melalui dirinya untuk menyampaikan permintaan penguasa itu kepada UAS.

"Lalu saya sampaikan kepada UAS. Beliau menjawab, itulah kalau kita sudah dekat dengan kekuasaan, jadi susah kita menolak," kata Fadhil.

"Itu hanya contoh saja. Beliau (UAS) sangat menghindar untuk dekat dengan siapapun penguasa. Dekat saja dengan penguasa beliau riskan, apalagi sampai menerima gratifikasi," kata Fadhil Rahmi.

"Saya rasa, penghasilan UAS selama ini sudah lebih dari cukup. Keterangan yang saya dapatkan dari para sahabat lain, beliau (UAS) tidak punya keinginan untuk menambah aset dengan penghasilan beliau selama ini," imbuh dia.

Fadhil kembali bercerita bahwa UAS tidak pernah ingin menambah rumah.

"Saat ini, beliau kan sering ke Jakarta, tapi tidak pernah bercerita ingin membeli rumah. Beliau enjoy saja jika menumpang di rumah sahabatnya, atau menginap di hotel. Saya rasa, jika tingkat villa atau rumah untuk beristirahat di Jakarta, mampu lah beliau beli dengan penghasilannya saat ini," ujarnya.

Ditanya tanggapannya tentang video yang menyebut bahwa tentang rumah UAS pemberian dari Prabowo, Fadhil Rahmi mengatakan itu sama sekali tidak mungkin.

"Tidak mungkin sama sekali. Dari perangai beliau dari sikap beliau, yang tidak suka kemewahan," ujarnya.

"Saya rasa pilihan beliau ke Prabowo itu murni, bukan karena ada transaksi atau imbalan lain," tambah Fadhil Rahmi.

Namun, Fadhil mengaku tidak pernah datang langsung ke rumah UAS di Riau.

Menurutnya, selama tiga kali dia menemani UAS ke Riau, setiba di bandara, dia selalu meminta izin agar langsung ke kantor Tafaqquh.

"Saya tahu diri, beliau kemana-mana jalan bersama saya. Jadi ketika pulang ke Riau, saya langsung izin untuk menginap bersama teman-teman di kantor Tafaqquh. Biarlah beliau punya satu dua hari bersama dengan keluarganya, jangan lagi saya ikut ke rumah beliau," ujar Fadhil Rahmi.

Pesan Menyentuh UAS Soal Fitnah Bayaran

Sementara itu, hari ini Ustaz Abdul Somad mengunggah beberapa gambar di Instagram-nya yang mewakili pendapatnya saat ini.

Di akun Instagram-nya, Ustaz Abdul Somad mengunggah beberapa gambar yang ada tulisannya.

Gambar pertama berisi tulisan berbunyi "Menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan.

Lalu marah berubah menjadi fitnah. Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu.

Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati" #SaveUAS.

Lalu di gambar kedua, terlihat foto UAS sedang memeluk capres, dan berisi tulisan yang menggambarkan makna Pilpres 2019 bagi dirinya.

UAS menyebut kalau pilpres 2019 memperlihatkan mana kawan sejati, dan mana yang bukan.

"Pilpres tetap ada lima tahun sekali dari dulu hingga kini. Memperlihatkan mana teman sejati mana lawan berbaju kawan selama ini," bunyi kalimat di gambar itu.

Lalu di gambar ketiga, berisi tulisan berbunyi :

#SAVE_UAS "Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawan yang besar"

"Fitnah yang muncul pasca pertemuan dengan Prabowo, sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya"

Di unggahan tersebut, Ustaz Abdul Somad menuliskan keterangan yang menujukkan kepasrahannya kepada Allah SWT, atas apa yang akan terjadi paska dirinya menyatakan dukungan.

"Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semua pada Engkau ya Allah, yang penting sudah ku sampaikan" tulisnya.

Dalam waktu 7 jam, postingan ini telah disukai lebih dari 800 ribu netizen.

Rata-rata warganet mendoakan Ustadz Abdul Somad tabah dan tawakkal melewati badai fitnah ini. dilansir wartakotalive. (*).

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments