Sabtu, 19 Okt 2024
  • Home
  • internasional
  • Dubes Palestina Harap Indonesia Bisa Lunakkan AS dan Israel di PBB

Dubes Palestina Harap Indonesia Bisa Lunakkan AS dan Israel di PBB

Sabtu, 18 Mei 2019 15:35 WIB

JAZIRAH, - Palestina berharap Indonesia sebagai ketua Dewan Keamanan bulan ini dapat melunakkan Amerika Serikat di Perserikatan Bangsa-Bangsa demi memuluskan jalan perdamaian dengan Israel.

"Semoga dengan keberadaan mereka di sana, bisa menggerakkan atau melunakkan Amerika dan Israel, dan juga menggerakkan seluruh dunia agar lebih kuat," ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (17/5).

Zuhair sendiri mengaku tak menyangka Indonesia berani tampil di berbagai forum internasional untuk membela kepentingan Palestina, termasuk saat menjadi ketua DK PBB.

"Di luar dugaan kami, mereka selalu berdiri paling depan. Kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas perhatian dan bantuan Indonesia kepada rakyat Palestina," tutur Zuhair.

Selama kepemimpinan Indonesia sepanjang bulan Mei ini, DK PBB memang menggelar sejumlah rapat yang berkaitan dengan isu perdamaian Israel-Palestina.

Pada awal Mei lalu, misalnya, Indonesia menggagas diskusi informal DK PBB untuk membahas permukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang dianggap sebagai salah satu ganjalan dalam proses perdamaian.

Utusan AS untuk urusan Timur Tengah, Jason Greenbalt, mencerca diskusi tersebut karena "mengulangi pembicaraan yang tidak ada gunanya" dengan terus mengkritik Israel.

"Mari kita semua berhenti berpura-pura bahwa permukiman adalah apa yang selama ini mengganjal proses perdamaian yang sedang dinegosiasikan," tuturnya.
Lihat juga: Utusan Trump Cerca Rapat DK PBB Gagasan Indonesia soal Israel
Melanjutkan pernyataannya, Greenbalt berkata, "Sikap lelucon dan obsesif yang berfokus pada satu aspek konflik rumit ini tidak membantu siapa pun."

Greenbalt menganggap rapat itu mengucilkan Israel atas perluasan permukimannya di tanah Palestina selama ini, tapi gagal mengecam gerakan kelompok Hamas dan Jihad Islam yang menembakkan roket ke wilayah Israel.

"Alih-alih menuntut pertanggungjawaban dari Hamas dan Jihad Islam, kita malah mengulangi poin pembicaraan usang dan melelahkan yang telah berlangsung selama 20 tahun," kata Greenblatt.

Greenblatt pun menyinggung proposal gagasan Presiden Donald Trump untuk perdamaian Israel-Palestina yang disebutnya akan "menawarkan pendekatan baru yang lebih segar."
Lihat juga: Trump Tak Usul Solusi Dua Negara di Proposal Damai Palestina
Ia mengatakan proposal tersebut akan lebih "realistis dan ramah diimplementasikan" dan merupakan "paket perdamaian yang tepat untuk kedua belah pihak."

Proposal berisi rencana perdamaian antara Israel dan Palestina itu rencananya akan diumumkan sekitar awal Juni, setelah bulan Ramadan selesai.

Dokumen tersebut disebut-sebut tak akan menyertakan solusi dua negara yang selama ini dianggap komunitas internasional sebagai jalan keluar mendamaikan Palestina-Israel.

Untuk membahas lebih lanjut isu ini, Indonesia akan kembali memimpin rapat DK PBB soal situasi Timur Tengah dengan salah satu agenda pembahasan keberlanjutan proses perdamaian Israel dan Palestina.

Ketua Satgas Harian Keanggotaan RI di DK PBB Kemlu RI, Hari Prabowo, menegaskan bahwa Indonesia selalu mendukung segala gagasan mengenai proses perdamaian Israel-Palestina selama proposal itu didasari prinsip-prinsip internasional yang disepakati.

"Bagi Indonesia pendekatan baru itu bagus-bagus saja, tapi fresh approach bukan berarti mengabaikan paramater dan prinsip internasional yang sudah lama disepakati kan? Termasuk soal two state solution ini," kata Hari.

"Intinya, apa yang sudah disepakati sebelumnya harus menjadi dasar dalam proses perdamaian itu dan setiap kemajuan berikutnya." (CNN/Ind).
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments