- Home
- internasional
- Israel Gerah, Muncul Kabar Resign Massal di IDF: Tentara Karier Cemburu ke Tentara Cadangan
Israel Gerah, Muncul Kabar Resign Massal di IDF: Tentara Karier Cemburu ke Tentara Cadangan
Administrator Kamis, 07 Maret 2024 09:58 WIB
Israel Gerah Wacana Resign Massal di IDF, Tentara Karier Cemburu ke Tentara Cadangan
DUNIA, - Pemerintah Israel dilaporkan gelisah atas munculnya pembicaraan mengenai pengunduran diri pasukan secara massal di tubuh kemiliteran Israel (IDF).
Alasan di balik wacana resign massal itu sendiri disebutkan karena kecemburuan yang menyebar di kalangan militer IDF karena tentara karier merasa diperlakukan tidak adil.
Kekhawatiran akan terjadinya resign massal itu terjadi ketika muncul laporan kalau personel militer Israel memerlukan peningkatan dukungan.
Israel Hayom melaporkan, Selasa (5/3/2024) kalau para petinggi IDF telah menyuarakan kekhawatiran atas pembicaraan antara tentara muda dan perwira karier veteran yang telah menyuarakan keinginan untuk meninggalkan pasukan segera setelah situasi operasi memungkinkan.
Perwira karier bahkan menyatakan rasa iri terhadap pasukan cadangan.
Dipandang Jijik Saat pakai PDH
Seorang tentara pendukung tempur yang diwawancarai Israel Hayom mengatakan, "Jika saya keluar dengan pakaian dinas harian (PDH), mereka memandang saya dengan jijik. Jika saya mengenakan seragam tempur (pakaian dinas lapangan)—sikapnya sangat berbeda karena mereka mengira saya adalah tentara cadangan."
Sebagai catatan, Israel mengirim satuan-satuan tempur mereka dalam Perang Gaza menghadapi Hamas dari kesatuan reservist alias kesatuan pasukan cadangan.
Tentara yang bertugas di kantor dan tidak terjun ke medan perang berstatus sebagai pegawai karier.
"Meskipun saya 'hanya' seorang prajurit pendukung tempur, saya tidak pulang ke rumah; sebelum perang, saya pulang sesekali. Keluarga saya tidak menerima dukungan dari negara, tentara, masyarakat, atau perekonomian," kata tentara itu.
"Istri saya melihat di media adanya pelukan hangat ke para prajurit cadangan, namun tidak ada seorang pun yang menguatkan atau merangkul prajurit karier dan keluarga mereka. Tak satu pun dari kami mengharapkan hadiah atau kemewahan, hanya kata-kata yang baik, rasa hormat yang minimal," keluh tentara karier Israel tersebut.
Anggota tentara lainnya mencatat kalau keluarga para perwira karier banyak yang terpecah belah karena meningkatnya beban keluarga dan kerugian psikologis terhadap anak-anak mereka karena mereka terlalu lama menjalani tugas selama masa perang.
Seorang juru bicara militer Israel memutuskan untuk mengabaikan kecemburuan di dalam pasukan tersebut dan mengatakan bahwa "kekuatan mereka terletak pada kualitas prajuritnya."
Baru-baru ini, Unit Juru Bicara Angkatan Darat Israel, yang dipimpin oleh Letkol Daniel Hagari, menyaksikan gelombang pengunduran diri di unit tersebut.
"Sejumlah besar perwira baru-baru ini mengumumkan pengunduran diri mereka dari unit yang bertanggung jawab atas sistem informasi militer [...] setelah segala sesuatunya tidak berjalan baik 'secara profesional dan pribadi'," koresponden Channel 14 Tamir Morg melaporkan.
Morg juga mengatakan, "Gambarannya rumit karena ini adalah sistem militer, dan terkadang orang mencapai usia pensiun dan keluar tanpa alasan tertentu, namun meskipun demikian, jumlah orang yang pensiun sekaligus selama perang tidaklah biasa."
Mereka yang mengundurkan diri dan meningkatnya pembicaraan mengenai penarikan personel tentara Israel telah menimbulkan kegelisahan internal.
Laporan telah beredar bahwa tentara Israel "segera" membutuhkan tambahan 7.000 anggota, setengah dari mereka akan bertugas tempur dan tambahan 7.500 untuk posisi perwira dan bintara. Namun, Departemen Keuangan Israel hanya menyetujui 2.500. **
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments