Sabtu, 19 Okt 2024
  • Home
  • internasional
  • Masih Angkuh, Sebut Virus Corona Iblis, Jinping: Kami Akan Menang Melawannya

Masih Angkuh, Sebut Virus Corona Iblis, Jinping: Kami Akan Menang Melawannya

Rabu, 29 Januari 2020 08:20 WIB

LUARNEGERI, BEIJING - Presiden China, Xi Jinping, yakin negaranya akan mengalahkan virus Corona Wuhan. Virus yang diberinama 2019-nCoV ini telah menewaskan 106 orang di Negeri Tirai Bambu iu dan telah menyebar ke seluruh dunia.

"Virus itu iblis dan kita tidak bisa membiarkan iblis bersembunyi," kata Xi Jinping.

"China akan memperkuat kerja sama internasional dan menyambut partisipasi WHO dalam pencegahan virus. China yakin akan memenangkan pertempuran melawan virus," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020).

Hal itu diungkapkannya setelah bertemu dengan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ghebreyesus menyambangi Beijing untuk membahas bagaimana melindungi warga China dan warga asing di daerah yang terkena virus dan "mungkin" alternatif evakuasi, kata seorang juru bicara WHO.

Virus Corona Wuhan, yang mirip flu, telah menyebar ke luar negeri. Di China sendiri virus ini telah menewaskan 106 orang dan mayoritas korban berasal dari Wuhan, tempat virus itu pertama kali muncul bulan lalu. Diduga satwa liar yang diperdagangkan menjadi pengantar virus.

Kota Wuhan saat ini berada di bawah karantina virtual, dengan penutupan jalur transportasi dan larangan berkumpul. Puluhan juta lainnya di provinsi Hubei, di mana Wuhan menjadi Ibu Kotanya, hidup di bawah semacam pembatasan perjalanan.

Ketakutan juga meningkat di seluruh dunia bahwa virus sedang ditransmisikan secara lokal. Tiga kasus terpisah dilaporkan di Jerman, Jepang dan Taiwan tentang pria yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China yang jatuh sakit setelah kontak dengan orang yang terinfeksi seperti disitir dari Strait Times.

Lebih dari 60 orang di 17 negara dan teritori di luar daratan China menderita virus ini, termasuk kasus baru di Kamboja, Sri Lanka, dan Jerman. Thailand sejauh ini mencatat jumlah infeksi tertinggi di luar China dengan 14 pasien. (*).
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments