Senin, 23 Des 2024

Menggagas Koalisi Besar Pilpres 2019 dari Tanah Suci

Administrator Senin, 04 Juni 2018 09:41 WIB
POLITIK,  -- Silaturahim antara Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab di Makkah menjadi isyarat makin kuatnya arah pembentukan koalisi pada Pilpres dan Pileg mendatang. Perjalanan Amien dan Prabowo ke Tanah Suci kali ini bukan hanya menjalani ibadah umrah biasa.

Anggota Dewan Kehormatan (Wanhor) PAN, Dradjad Wibowo, mengakui ada sejumlah kesepakatan yang dicapai dari pertemuan di kediaman Habib Rizieq yang berjarak hanya 15 menit berkendaraan mobil dari Masjidil Haram itu. "Pertemuan terbatas antara Habib Rizeq, mas Prabowo dan pak Amien berlangsung sekitar 1 jam. Banyak masalah bangsa yang dibahas," ujar Dradjad.

"Kita perlu merapatkan barisan karena pemilu legislatif dan Pilres 2019 nanti adalah Pilpres yang sangat menentukan masa depan Indonesia," ujar Dradjad menambahkan kepada Republika.co.id, Sabtu (2/6).

Hanya saja, Dradjad enggan menyebutkan apa saja isi kesepakatan yang dicapai dalam pembicaraan ketiga tokoh tersebut. Pertemuan berlangsung di kediaman Habib Rizieq, ujar Dradjad, karena Prabowo ingin menengok Habib Rizieq yang terzholimi sampai tidak bisa pulang ke Tanah Air.

"Pak Amien sepakat karena beliau memang terbiasa menengok teman, tanpa memandang status dan posisi. Pegawai pun sering beliau tengok," kata Dradjad.

Pertemuan berlangsung sekitar jam 15.00 waktu Makkah usai Prabowo dan Amien menunaikan ibadah umrah. Pertemuan ditutup sholat ashar berjamaah. Habib Rizieq sebagai tuan rumah yang menjadi imam.

Ketua DPP FPI Habib Muchsin Alatas mengatakan pertemuan antara Prabowo, Habib Rizieq dan Amien Rais pada Jumat (1/6) itu membahas hasil rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) terkait Pilpres 2019. Ia tidak membantah salah satu agenda pertemuan membahas capres hasil rekomendasi rakornas PA 212 yang digelar, Selasa (29/5) lalu.

Ada lima nama yang direkomendasikan rekornas PA 212. Yaitu Habib Rizieq Shihab, Prabowo Subianto, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Hanya saja, Habib Muchsin mengatakan Habib Rizieq masih enggan dicapreskan. Bahkan Habib Rizieq berkali-kali menyatakan tidak akan nyapres dan tidak ingin dicalonkan. Hanya ingin Indonesia ini mempunyai sebuah perubahan pada yang lebih benar dan lebih baik ke depan. "Itu saja," ujar dia

Pengamat Politik dari Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai pertemuan di Makkah itu merupakan peresmian hubungan Gerindra, PAN, PBB, PKS dan Habib Rizieq. "Mereka kan tokoh-tokoh oposisi yang kita dengar sudah lama. Hanya saja dalam konteks Pilpres 2019, belum pernah ada semacam simbol peresmiannya," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (4/6).

Menurut Rico, pertemuan itu juga menjadi rangkaian setelah rakornas Persaudaraan Alumni 212 beberapa hari lalu. Hasil rakornas sekaligus mengumumkan nama-nama tokoh yang layak diusung untuk Pilpres 2019.

Ia mengatakan dari latar belakang nama-nama tokoh yang diumumkan itu, sudah menjelaskan PA 212 akan berkoalisi dengan kekuatan politik yang mana. “Jadi ini semacam gunting pita atau peresmian dari perjuangan bersama untuk menumbangkan Jokowi di 2019," tutur dia.

Rico melanjutkan, tujuan pertemuan tersebut, yakni membangun koalisi besar. Ia menambahkan siapa yang akan diusung untuk menjadi pasangan capres-cawapres koalisi ini menjadi urusan kedua. “Masalah siapa capres-cawapres itu tergantung negosiasi dan dinamika di lapangan," ungkap dia. (rep/*).
sumber: republika.

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments