Sabtu, 27 Jul 2024

Nyatakan Perang dengan Israel, Mengenal Houthi dari Yaman

Kamis, 09 November 2023 08:24 WIB

Kelompok Houthi. F/Mohammed Hamoud - Anadolu Agency


DUNIA, - Kelompok Houthi di Yaman menyatakan perang terhadap Israel. Itu bukan sekadar retorika kosong. Mereka menembakkan roket dan rudal ke Israel walaupun Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menembak jatuh roket dan rudal tersebut.

Perkembangan ini sangat penting karena sampai sekarang yang terjadi adalah pertempuran antara Israel versus Hamas. Ini memang bukan deklarasi perang resmi dari pemerintahan Yaman, tapi kelompok Houthi.

Mengapa Houthi bergabung dalam perang ini? Bagaimana tanggapan Israel? Apa saja konsekuensi yang bakal terjadi? Mari kita mulai dengan pertanyaan yang pertama dengan menjawab siapa Houthi.

Houthi adalah sebuah gerakan yang berbasis di Yaman, sebuah negara yang terletak di Jazirah Arab berbatasan dengan Arab Saudi. Yaman sebetulnya terlibat dalam perang saudara, ada kelompok Houthi di satu sisi dan ada kelompok pemerintah pada sisi lain yang diakui PBB serta disokong oleh sejumlah pihak, di antaranya adalah Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Karena dukungan dua negara ini terhadap kubu pemerintah, kelompok Houthi sangat membenci Amerika Serikat dan Arab Saudi. Matilah Amerika, matilah Israel dan terkutuklah Yahudi adalah slogan resmi Houthi. Jangan menganggap enteng kelompok Houthi.

Mereka menguasai 70 hingga 80% ibu kota Yaman, Sana'a. Mereka memiliki pengalaman tempur dan mempunyai senjata. Kita bisa melihat gudang senjata mereka.

Sebuah laporan mengatakan Houthi memiliki rudal Burkan-3 yang memiliki jangkauannya sekitar 1200 km, cukup untuk menyerang Israel. Mereka juga memiliki Roket Badr P-1 dengan jangkauan 150 km, roket berpandu presisi dan rudal anti-kapal. Houthu tidak menyembunyikan apa pun yang mereka miliki.

Lihat saja parade militer mereka pada bulan September lalu. Peragaan kekuatan senjata mereka membawa kita kepada pertanyaan mengapa mereka bergabung dalam perang ini? Houthi berakar pada Syiah. Siapa penguasa Syiah yang terbesar? Jawabannya adalah Iran.

Teheran dituduh telah mempersenjatai dan mendanai Houthi. Houthi adalah bagian dari poros perlawanan, seperti Hizbullah di Lebanon atau Hamas di Gaza. Iran berkemungkinan memberikan persetujuan untuk penyerangan ini. Houthi tidak akan terlibat dalam perang tanpa dukungan Iran.

Pertanyaan selanjutnya bagaimana respons Israel? Tentu IDF yakin dan penuh percaya diri mampu mengadang serangan Houthi. IDF telah menembak jatuh drone Houthi dan benda tak dikenal di atas Laut Merah yang diduga rudal milik Houthi. Israel juga telah mengerahkan kapal rudal ke Laut Merah. AS juga memiliki aset militer di sana. Salah satunya telah menembak jatuh drone Houthi bulan lalu. Israel habis-habisan mengambil semua tindakan pencegahan.

Ada satu hal yang pasti, Houthi atau tidak, fokus perlawanan ini adalah Gaza. Deklarasi perang ini lebih bersifat politik daripada militer. Sungguh serangan Houthi belum mampu mengalahkan pertahanan Israel, namun hal itu sejatinya mengirimkan peringatan kepada Tel Aviv; hanya karena IDF mampu mengatasi rudal dari Yaman, akankah IDF juga sanggup menangani rudal dari Yaman, Suriah, Lebanon dan Irak? Inilah ancaman yang dibawa Iran.

Iran memiliki proxi seperti Houthi di seluruh Asia Barat. Jika mereka semua ikut perang, ini bisa saja mendatangkan masalah lebih besar. Hal tersebut akan membawa kita ke pertanyaan terakhir, apa risiko terbesar yang bakal muncul? Tumpah ruah dari semua aktor yang terlibat.

Yaman terletak di sebelah selatan Arab Saudi. Rudal Houthi akan melintasi wilayah udara Arab Saudi dan Yordania. Ini adalah rute terpendek, tetapi bagaimana jika misil ini gagal? Bagaimana jika misil-misil tersebut mendarat di wilayah Arab Saudi?

Ini perlu menjadi pertanyaan karena itu pernah terjadi sebelumnya. Pada 2019 Houthi mengeklaim serangan terhadap Arab Saudi, akibatnya sekitar setengah dari produksi minyak Arab Saudi dipangkas. Kita tidak bisa mengesampingkan peluang terulangnya ini kembali.

Bagaimanapun juga, Houthi adalah saingan Arab Saudi, meskipun mereka sebelumnya sudah sampai pada level gencatan senjata total. Ada kekhawatiran bahwa Arab Saudi dan Iran bisa terseret ke dalamnya; Saudi bisa terseret ke dalam dan Iran bisa muncul dari belakang layar. sc:kumparan

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments