- Home
- internasional
- Pemerintah akhirnya Stop Penerbangan dari dan ke China, Antisipasi Virus Corona
Pemerintah akhirnya Stop Penerbangan dari dan ke China, Antisipasi Virus Corona
Senin, 03 Februari 2020 06:56 WIB
NASIONAL, - Pemerintah akhirnya memutuskan menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China. Kebijakan ini merespons perkembangan skala epidemik wabah pneumonia akibat virus corona, termasuk langkah WHO yang telah mengumumkan situasi darurat global.
Keputusan yang disampaikan Menlu Retno Marsudi tersebut diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta kemarin. Selain itu pemerintah juga menghentikan untuk sementara kebijakan bebas visa untuk China dan melarang pendatang yang sudah 14 hari di China masuk ke Indonesia. (Baca: Semua Penerbangan ke China Dihentikan per 5 Februari 2020)
Atas keputusan tersebut, Menlu meminta agar warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke China. Sebagai informasi, saat ini tercatat lima maskapai nasional yang mengoperasikan penerbangan ke China, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, dan Sriwijaya Air.
"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00," ujar Retno Marsudi di Halim Perdanakusuma kemarin. Turut mendampingi dalam jumpa pers tersebut Menhub Budi Karya Sumadi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkumham Yasonna Laoly, dan Kepala BNPB Doni Monardo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, penghentian penerbangan berlaku ke/dari seluruh destinasi di China mainland, tidak termasuk Hong Kong dan Makau. Keputusan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Menurut dia, penghentian sementara penerbangan ke China daratan ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular mengingat salah satu yang menjadi potensi masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuknya penumpang internasional.
Dengan adanya keputusan ini Menhub meminta seluruh maskapai Indonesia menunda seluruh rencana penerbangan dari/ke seluruh destinasi di China sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. "Demikian pula maskapai asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China, hendaknya menunda sementara penerbangan menuju Indonesia," ujar dia.
Dari maskapai, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan pihaknya mematuhi kebijakan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran wabah corona di Indonesia. "Kami terus memantau situasi terkini dan akan mengambil tindakan yang diper lukan, termasuk memberikan informasi terbaru terkait tindak lanjut atas layanan operasional penerbangan," ujar dia.
Vice President Corporate Communication Strategic Lion Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan. "Kalau memang ditunda dan dilarang, kita siap mengikuti aturan," ujar dia.
Selain menghentikan penerbangan ke China, dalam rapat terbatas tersebut, pemerintah juga memutuskan untuk menghentikan sementara kebijakan bebas visa bagi warga negara China. "Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara China yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," ujar Menlu Retno Marsudi.
Perkembangan yang terjadi membuat China kian terisolasi dari berbagai negara di dunia. Banyak negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan, pembatalan jadwal penerbangan, dan evakuasi warga dari China. Kondisi ini tentu bisa membahayakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
AS dan Australia mengatakan mereka akan menolak masuknya semua pendatang asing yang baru saja berkunjung ke China, tempat virus corona muncul pertama kali pada Desember lalu.
Negara-negara lain, termasuk Selandia Baru, Rusia, Jepang, Pakistan, dan Italia, juga telah mengumumkan pembatasan perjalanan serupa. Selain itu Oman dan Arab Saudi juga membatalkan semua penerbangan ke China sejak kemarin.
Perkembangan wabah corona memang sangat memprihatinkan. Kemarin seorang warga negara China berusia 44 tahun meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona di Filipina. Korban berasal dari Wuhan yang tiba di Filipina melalui Hong Kong pada 21 Januari lalu. Itu menjadi korban tewas pertama akibat epidemi virus corona di luar China.
Evakuasi
Sementara itu WNI yang dievakuasi dari Wuhan dan kota-kota di Provinsi Hubei, China, kemarin tiba di Tanah Air. Mereka tiba di Lanud TNI Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kepulauan Riau setelah sempat transit di Batam, Kepulauan Riau.
Seluruh WNI diangkut dalam tiga pesawat milik TNI, yakni Hercules A-1315 serta dua pesawat Boeing, AL-7304 dan A 7306. Sebelumnya para WNI diangkut dengan pesawat Batik Air dari China dan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu pagi. Seusai pemeriksaan kesehatan dan menjalani prosedur kekarantinaan, mereka langsung diberangkatkan lagi ke Natuna.
Menkes Terawan Agus Putranto membenarkan adanya penurunan jumlah WNI yang seharusnya dievakuasi, yakni 248 orang. Kondisi tersebut terjadi karena ada empat diantaranya yang menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri. Keempat WNI itu menurutnya telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan alasan mereka tidak bersedia dievakuasi.
Selain itu masih ada tiga WNI yang tidak berhasil melalui uji pemeriksaan yang dilakukan Pemerintah China. Pemeriksaan itu sendiri dilakukan secara bertahap. Diduga mereka tidak lolos screening karena kelelahan. "Yang tiga tidak lolos screening yang dilakukan Pemerintah China yang bertahap. Tiga tahap harus mereka jalani," ujarnya. (SIN/ind/net/*).
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments