Sabtu, 23 Nov 2024
  • Home
  • internasional
  • Sungai Aare Tempat Eril Hilang Memang Menawan tapi Pantang Berenang Sendirian

Sungai Aare Tempat Eril Hilang Memang Menawan tapi Pantang Berenang Sendirian

antaranusa123 Selasa, 31 Mei 2022 00:31 WIB
f net

Sungai Aare. Foto: (dok. Bern)

BERN  - Berenang memang menjadi aktivitas populer di Sungai Aare. Namun, berenang di sini harus hati-hati dan pantang sendirian. Sungai Aare kini tengah disoroti banyak orang lantaran menjadi lokasi hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril). Eril sempat berenang di sana sebelum hilang terbawa arus.

        Warganet menjadi penasaran dengan kondisi Sungai Aare. Pasalnya, sungai ini sebenarnya merupakan tempat wisata yang kerap digunakan untuk berenang. Akan tetapi saat ini keamanannya dipertanyakan.

       Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Swiss, Syarif Zapata, kemudian melakukan penelusuran langsung ke Sungai Aare di Kota Bern. Melalui akun Youtube-nya, ia membagikan banyak informasi soal Sungai Aare yang belum diketahui masyarakat Indonesia.

        Perjalanan di Sungai Aare ia awali dengan menunjukkan sejumlah infrastuktur bagi wisatawan yang ingin main air di sana. Ternyata di sekitar Sungai Aare dibangun loker-loker yang dapat menampung barang bawaan wisatawan sebelum masuk ke air.

          Kemudian, otoritas setempat juga memasang papan informasi mengenai cuaca, suhu, dan kondisi Sungai Aare. Di sana juga dipasang papan peringatan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan sebelum berenang.

        Dari lokasi loker, ada sebuah jalan yang dapat disusuri sebelum masuk ke dalam sungai. Panjang jalan itu sekitar 2 kilometer.

        Syarif juga menunjukkan di sepanjang Sungai Aare ada fasilitas keselamatan seperti pelampung. Ini dapat digunakan untuk menyelamatkan orang jika terseret arus.

      "Jadi kalau kalian melihat orang yang kesulitan, kalian bisa mengambil pelampung ini dan melempar ke mereka atau kalian bawa pelampung ini karena ada talinya untuk mencoba menyelamatkan orang yang mendapatkan kesulitan tadi," kata dia dilansir detik.

         Perjalanan Syarif terus berlanjut hingga ke sebuah lokasi di bawah jembatan yang biasanya menjadi titik masuk wisatawan ke dalam sungai. Di sana terdapat tangga dan batu-batu yang dapat dipijak wisatawan untuk menyesuaikan suhu badan dengan suhu air.

        "Jadi, kalian bisa duduk-duduk dulu di bebatuan ini sampai badan kalian terbiasa. Terus kalian langsung agak ke tengah dan mengikuti arus kurang lebih 20 menit sampai sebelum jembatan sudah keluar," ujar Syarif sambil menunjuk sebuah jembatan.

        Syarif juga menggambarkan kondisi arus Sungai Aare. Bila dilihat dari atas, sungai ini memang tampak tenang akan tetapi arus di bawahnya ternyata deras.

          Lokasi yang paling sering digunakan wisatawan untuk masuk ke Sungai Aare. Foto: Youtube Syarif Zapata

         "Kalau dilihat dari atas memang nyantai banget walaupun berarus tapi risikonya seperti tidak besar. Tapi, buat orang yang tidak mengenal medan, kalau dari dekat sebenarnya ini cukup deras juga," dia menjelaskan.

       "Kalau kalian belum pernah sebelumnya berenang di sungai berarus seperti ini, mungkin bisa jadi kalian mengalami kesulitan keluar dari sini. Karena ada trik-triknya juga. Jadi disarankan untuk mengajak warga lokal atau orang yang sudah paham betul medan untuk berenang ini," dia menambahkan.

        Dari video yang dibagikan Syarif, belum banyak orang yang berenang di Sungai Aare. Itu karena saat ini, suhu udara di Swiss juga masih dingin, apalagi suhu airnya. Suhu air Sungai Aare terasa seperti air di kulkas dengan suhu sekitar 13-16 derajat celcius.

        "Biasanya orang lokal mulai berenang bulan Juli, Agustus yang suhu udaranya panas dan suhu airnya lebih hangat dari sekarang," ujarnya.

       Melalui video penelusuran ini, Syarif menunjukkan beberapa lokasi yang dapat digunakan wisatawan keluar dari sungai. Titik-titik itu ditandai dengan adanya tangga dan pegangan dari besi berwarna merah.

       Aktivitas di Sungai Aare juga diawasi para penjaga. Dari laporan Syarif, penjaga juga mengimbau wisatawan agar tidak berenang sendirian.

       "Di sini ada orang yang mengawasi orang-orang yang berenang di Sungai Aare ini. Dia bilang ini lokasi terakhir untuk keluar dari sungai. Kalau kalian melewati jembatan itu, sudah sangat berbahaya buat berenang di sini. Dan juga kalau mau berenang jangan sendirian bahkan dia sendiri sebagai penjaga nggak mau berenang di Sungai Aare sendirian," kata dia.

       Video yang dibagikan Syarif ini memperlihatkan betapa bersihnya Sungai Aare dan banyak juga orang yang beraktivitas di sekitar sungai. Fasilitas yang mendukung keamanan di sana juga tersedia. Hanya saja, bagi wisatawan yang ingin berenang di sana harus tetap waspada dan sebaiknya didampingi orang lokal yang paham karakter Sungai Aare.***

 

 

 

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments