Kamis, 13 Nov 2025
  • Home
  • OTONOMI
  • Desa Bantan Tengah Siap Menjadi Kampung Kompang Dunia

Desa Bantan Tengah Siap Menjadi Kampung Kompang Dunia

antaranusa123 Kamis, 13 November 2025 10:56 WIB
Bengkalis,antaranusa.com- Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, bersiap menorehkan sejarah baru dengan menjadikan wilayahnya sebagai Kampung Kompang Dunia. Gagasan ini muncul dari semangat pelestarian budaya Melayu yang terus digaungkan oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Dr. Isa Selamat, yang memiliki visi untuk menjadikan setiap desa di Bengkalis memiliki identitas budaya khasnya masing-masing.

Dalam kunjungan kehormatan bersama Pensyarah Warisan dan Peradaban Universiti Islam Malaysia (UIM), Tan Sri Prof. Dr. Abdul Latiff Abu, yang juga merupakan Ketua Sosio Budaya Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Melaka, Dr. Isa Selamat, Senin, 13 Oktober 2025, menyampaikan keinginannya agar setiap desa memiliki julukan budaya sesuai kekhasan masing-masing. Ia mencontohkan konsep seperti Kampung Kompang, Kampung Silat, Kampung Zapin, Kampung Gasing, dan Kampung Pantun/Gurindam, yang diharapkan menjadi ikon pelestarian budaya daerah.

"Melalui Dana Pokok Pikiran (Pokir), kami akan membangun tugu atau monumen ikonik serta fasilitas pengembangan kebudayaan di beberapa desa. Langkah ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau," ujar Dr. Isa Selamat dengan penuh optimisme. 

Ia juga menambahkan bahwa upaya ini diharapkan mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Pulau Bengkalis.

"Suatu hari nanti, Pulau Bengkalis akan dikenal sebagai Pulau Warisan, pusat tamadun budaya Melayu," tambahnya dengan semangat.

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Bantan Tengah, Hadi Suryono, menyampaikan komitmen pemerintah desa dalam mendukung visi tersebut. Menurutnya, Bantan Tengah tengah mempersiapkan diri menjadi pusat pelestarian seni tabuh kompang, yang menjadi identitas budaya masyarakat setempat.

Sebagai langkah konkret, desa ini tengah menggarap pembuatan kompang terbesar di dunia dengan diameter mencapai dua meter. Proses pengerjaan dilakukan oleh pengrajin kompang terkenal asal Bantan Tengah, Wak Salim. Nantinya, kompang raksasa tersebut akan dijadikan monumen atau tugu kompang sebagai simbol kebanggaan masyarakat.

"Dengan adanya monumen kompang terbesar di dunia ini, kami berharap dapat meningkatkan daya tarik wisata dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan warga," ungkap Hadi Suryono.

Kunjungan Tan Sri Prof. Dr. Abdul Latiff Abu dan rombongan berlangsung hangat dan penuh keakraban. Setelah berdiskusi mengenai pengembangan budaya dan peluang kolaborasi lintas negara, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kota Bengkalis untuk melaksanakan agenda berikutnya.

Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa Bengkalis terus berupaya meneguhkan diri sebagai pusat kebudayaan Melayu dunia, dengan Bantan Tengah sebagai salah satu poros utamanya melalui semangat pelestarian seni tabuh kompang yang kini menggema hingga ke mancanegara.(El)
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments