"Awalnya itu mereka berpacaran, kemudian pada tahun 2012 tersangka perempuan ini hamil di luar nikah dan takut ketahuan keluarga sehingga mereka sepakat untuk menggugurkan kandungannya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak, Kamis (9/6/2022).

   Setelah melakukan aborsi pertamanya di tahun 2012 lalu, kemudian kata Reonald mereka terus melakukan aborsi hingga sebanyak tujuh kali. Tersangka pria ini selalu menjanjikan tersangka perempuan, NM untuk segera dinikahi.

   "Janji akan dinikahi, kemudian tahun berikutnya hamil lagi, tetap janjinya akan dinikahi hingga tahun 2017. Itulah sebabnya, kenapa janinnya selalu dimasukkan ke dalam kotak makan lalu dimasukkan ke dalam kardus besar lalu dibungkus dengan lakban," jelasnya.

   Kedua tersangka ini kata Reonald melakukan aksi kejahatannya di beberapa rumah kost berbeda dari tahun 2012 hingga 2017 silam. Perbuatan aborsi ini selalu dilakukan berdua, lantaran NM memiliki keahlian kesehatan.

   "Di kos yang berbeda mereka lakukan sejak tahun 2012 hingga 2017. Bahkan, pada tahun 2017 terakhir mereka aborsi sampai membawa kemana-mana kotak mayat bayi itu hingga kos yang terakhir di Biringkanaya," ungkapnya.

   Meski demikian, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan sementara kedua tersangka masih dalam perjalanan ke Makassar usai ditangkap di dua lokasi terpisah di luar Sulawesi Selatan.***

Sumber: cnnindonesia.com