Sabtu, 23 Nov 2024
  • Home
  • Nasional
  • Daftar Nama Intel BIN Diduga Bocor, Indonesia Disindir Jadi Negara Open Source

Daftar Nama Intel BIN Diduga Bocor, Indonesia Disindir Jadi Negara Open Source

Administrator Sabtu, 10 September 2022 14:32 WIB

NASIONAL, - Dunia maya kembali dihebohkan dengan munculnya kembali isu kebocoran data yang berhasil dicuri hacker.

Tak tanggung tanggung, data yang dicuri kali ini adalah daftar Sumber Daya Manusia (SDM) dari Badan Intelijen Nasional atau BIN.

Sebuah akun bernama strovian mengaku memiliki daftar SDM tersebut dalam sebuah utas laman komunitas breached.to.

Baca Juga: Eks Petinggi VPC Bandingkan Gaya Main Persib di Tangan Milla dengan Robert: Zaman Coach Robert, Itu-itu aja

Utas tersebut diberi judul menohok, "STUPID INTELLIGENCE" yang diunggah Rabu, 7 September 2022 pada pukul 03.03 dini hari.

Strovian mengunggah bukti tangkapan layar dua buah dokumen, yang pertama berjudul terpotong "1.a.Roadmap SDM D…" yang memuat daftar biodata diduga karyawan dan agen intel dari BIN.

Dokumen kedua berjudul "3.a.Peta Kuadran De…" dengan isi daftar tabel yang tidak begitu jelas namun bertuliskan DIREKTORAT-11.

Bahkan utas tersebut mencuri perhatian akun lain yang menganggap negara Indonesia dengan istilah open source country atau negara dengan sumber yang bisa diakses siapapun.

Pada hari yang sama, DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Kominfo, KPAI, dan Dewan Pers.

Salah satu anggota Komisi I DPR RI Sukamta Fraksi PKS menanyakan perihal kebocoran 1,3 miliar data SIM yang diperjualbelikan di laman yang sama breached.to oleh akun Bjorka.

"Komunikasinya sampai sekarang kan belum ada statement dari Kominfo atau dari BSSN siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab (atas kebocoran data tersebut)," ujar Sukamta.

Ia berujar jika dilihat, satu data terdiri dari 4 kolom berarti ada sekitar 300 juta pengguna telepon bocor ke publik.

"Saya kira logis jika pihak yang memberi perintah pendaftaran (SIM Card seluler) itu (menggunakan kartu keluarga) wajib menjaga (keamanan datanya)," desaknya.

Sukamta melanjutkan kebocoran data ini sudah kesekian kalinya, kemudian jumlah data yang bocor semakin besar dan terakhir ketidakjelasan penanggung jawab keamanan data tersebut.

"Bahkan kali ini si hacker dan si penjual data agak meledek-ledek Kemenkominfo kan, jadi membuat kita yang membaca (berita) itu kan prihatin dan agak malu gitu," pungkasnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal DPR RI.*

PIKIRAN RAKYAT

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments