Ini Salah Satu Dampak BBM Naik Pengusaha Rumah Makan Bersiap Naikan Harga
Administrator Selasa, 06 September 2022 09:17 WIB
RIAU, PEKANBARU, - Pengusaha rumah makan di Kota Pekanbaru bersiap menaikkan harga makanan usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yakni Pertalite dan Solar.
Rencana kenaikan harga makanan ini karena pasca pemerintah mengumumkan kenaikan BBM, sejumlah kebutuhan pangan langsung mengalami lonjakan harga. Bahkan kini harga cabai kembali bertengger di harga Rp105.000 perkilogram.
"Saat ini memang belum, namun kita berencana menaikkan harga makanan dalam waktu dekat," ujar pengusaha rumah makan di Pemko Pekanbaru Atik, Senin (5/9/2022).
Ia mengatakan dirinya masih melihat beberapa hari ini seperti apa kondisinya. Jika memang harus dinaikkan, dirinya mengaku tidak akan terlalu banyak menaikkan harga.
"Kalaupun naik, paling naik Rp1000 untuk satu porsinya. Sekarang inikan harga makanan satu porsi itu ada yang Rp12 ribu ada yang Rp13 ribu. Karena jika tak dinaikkan, kami yang gak dapat untung," sebutnya.
Hal senada disampaikan Bude Kantin Lali di Jalan Sumatera. Dirinya mengaku masih dilema antara harus menaikkan harga atau mengurangi porsi makan.
"Kalau mau dinaikkan kasihan pembeli apalagi yang sudah jadi langganan. Tapi di satu sisi kalau dikurangi porsi makanan, kasian juga, pasti kurang mereka. Jujur ini dilema," ujarnya.
Untuk itu dirinya mengaku masih akan melihat situasi kedepan. Jika harga bahan pangan akan terus naik, tak mungkin dirinya tetap bertahan di harga lama.
"Ini saya beli cabai tadi sudah di harga Rp100 ribu, padahal bahan utama dari masakan-masakan saya ini kan cabai. Lauk-lauk semua pakai cabai. Mudah-mudahan segera ada solusi bagaimana agar walau BBM naik harga bahan pangan tidak parah kenaikannya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi resmi naik per Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikan ini untuk BBM jenis Pertalite, solar dan pertamax.
"Kenaikan resmi berlaku 14.30 WIB," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sabtu (3/9/2022).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Pers bersama Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022), menjelaskan, alasan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dijelaskan, harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.
"Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu," kata Jokowi.
Kabar kenaikan harga BBM ini sudah santer sejak beberapa pekan terakhir, hingga sempat memicu perdebatan dan panic buying di sejumlah lokasi.
Diketahui, detail kenaikan harga BBM yakni untuk pertalite menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Kemudian solar menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter.
Selanjutnya harga BBM Pertamax mengalami kenaikan dari saat ini Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.(CAKAPLAH)