Jumat, 21 Feb 2025
  • Home
  • Serbaserbi
  • Aplikasi Mirip ChatGPT yakni DeepSeek Diblokir di 8 Negara, Bagaimana Respons Komdigi?

Aplikasi Mirip ChatGPT yakni DeepSeek Diblokir di 8 Negara, Bagaimana Respons Komdigi?

Administrator Rabu, 12 Februari 2025 12:44 WIB

DUNIA, TEKNO, - DeepSeek adalah teknologi pencarian pintar yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membantu kita menemukan informasi dengan lebih cepat dan tepat. Dengan kemampuannya memahami konteks dan menampilkan hasil yang relevan, bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

DeepSeek diblokir di delapan negara, karena alasan yang beragam, termasuk keamanan data. Bagaimana tanggapan Komdigi atau Kementerian Komunikasi dan Digital?

Pelaksana tugas atau Plt Kepala Pusat Kebijakan Strategis Komdigi Oki Suryowahono mengatakan instansi masih mengkaji langkah yang akan diambil terkait DeepSeek di Indonesia.

"Kami sedang pelajari, apakah memang menjadi ancaman atau mungkin sebenarnya kami tidak tahu ada masalah apa antara DeepSeek dengan komputer. Yang pasti, kami harus berhati-hati," kata Oki, ditemui usai acara Public Discussion FPCI and Tools for Humanity di Mayapada Tower, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (11/2).

Komdigi tidak ingin gegabah memblokir DeepSeek tanpa kajian mendalam. "Mungkin ada banyak orang yang terbantu dengan DeepSeek," ujar Oki. "Kami mempelajari apa yang harus kami lakukan."

DeepSeek adalah perusahaan swasta Cina yang didirikan pada Juli 2023 oleh Liang Wenfeng, lulusan Universitas Zhejiang. Model terbaru DeepSeek-V3,diklaim memiliki peningkatan signifikan dalam kecepatan inferensi dan performa yang mampu bersaing dengan model AI lainnya seperti Claude-3.5 dan GPT-4o. 

Sebelumnya, Menteri Komdigi Meutya Hafid menilai kehadiran AI buatan Cina ini melegakan bagi Indonesia.

"Dari DeepSeek, kami belajar bahwa keberhasilan tidak selalu bergantung pada modal besar. Saya rasa agak melegakan untuk Indonesia mendengar hal ini," kata Meutya dalam sambutan di acara BeritaSatu Outlook di The Westin, Jakarta, dua pekan lalu (30/1). 

Ia membandingkan investasi pembuatan DeepSeek US$ 5,6 juta dengan perolehan dana dari pencatatan saham perdana alias IPO Bukalapak US$ 1,3 miliar.  DeepSeek juga bersifat open source alias terbuka bagi seluruh pengembang. 

Biaya berlangganan layanan premium juga lebih murah yakni US$ 0,5 atau Rp 8.116 per bulan, dibandingkan ChatGPT US$ 20 n atau Rp 324.620. Menurut Meutya, DeepSeek memberikan gambaran startup yang mendorong efisiensi, tetapi siap menghadapi perubahan teknologi. "Terobosan-terobosan ini yang perlu kita lakukan di negara ini," ujarnya. **
T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments