- Home
- antaranusa
- Berikut data kemiskinan sejak era Jokowi mulai 2014-2018
Berikut data kemiskinan sejak era Jokowi mulai 2014-2018
Administrator Senin, 23 Juli 2018 08:06 WIB
NASIONAL, - Kemiskinan salah satu masalah besar bangsa Indonesia. Di mana hingga saat ini pemerintah belum bisa memberantas habis kemiskinan.
Penduduk miskin masih memadati setiap daerah maupun kota. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Maret 2018, kemiskinan di Indonesia berkurang. Berikut data kemiskinan dari 2014 sampai 2018 yang memotret angka dari tahun ke tahun:
1. Angka kemiskinan 2014
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan data pada Maret 2014 kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin mencapai 28,28 juta orang (11,25 persen) berkurang sebesar 0,32 juta, jika dibandingkan pada September 2013 sebesar 28,60 juta penduduk miskin.
Selama periode September 2013-Maret 2014 jumlah penduduk miskin daerah perkotaan turun sebanyak 0,17 juta, dari 10,68 juta pada September 2013 menjadi 10,51 juta pada Maret 2014. Sementara itu, di daerah pedesaan turun sebanyak 0,15 juta orang dari 17,92 orang pada September 2013 menjadi 17,77 juta pada Maret 2014.
"Penduduk miskin di Indonesia semakin berkurang, hal tersebut menandakan kesejahteraan masyarakat sudah lebih baik," ujar Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2014.
2. Kemiskinan 2015
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan pada tahun 2015 mengalami peningkatan. Pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 hanya 27,73 juta orang (10,96 persen).
Selama periode September 2014Maret 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,29 juta orang (8,29 persen) dari 10,36 juta orang pada September 2014 menjadi 10,65 juta orang pada Maret 2015. Sementara di daerah perdesaan naik sebanyak 0,57 juta orang (14,21 persen) dari 17,37 juta orang pada September 2014 menjadi 17,94 juta orang pada Maret 2015.
3. Kemiskinan 2016
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2016 mencapai 27,76 juta orang. Angka ini turun 0,16 persen atau 250 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2016 sebesar 28,01 juta orang.
"Kalau dilihat dari September 2015, jumlah penduduk miskin ini mengalami penurunan 0,53 persen. Dari 28,51 juta orang menjadi 27,76 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada September 2016 sebesar 7,73 persen, turun 0,06 persen dibanding Maret 2016. Sedangkan persentase penduduk miskin di pedesaan juga turun dari 14,11 persen pada Maret 2016 menjadi 13,96 persen pada September 2016.
4. Kemiskinan 2017
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya penurunan angka kemiskinan pada September 2017 sebesar 1,19 juta dibanding Maret 2017. Total masyarakat miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta atau 10,12 persen dari jumlah penduduk.
Ketua BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan ada penurunan jumlah penduduk miskin dibandingkan dengan kondisi Maret 2017 yang sebesar 27,77 juta orang atau 10,64 persen. "Jika dibandingkan dengan September 2016 ada penurunan dari 27,76 juta warga (10,70 persen) ke 26,58 juta (10,12 persen)," ungkapnya di Gedung BPS, Jakarta Pusa.
5. Angka kemiskinan 2018
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia hingga Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).
Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan angka tersebut paling rendah sejak krisis moneter yang dialami Indonesia pada 1998 silam. "Ini pertama kali Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit, terendah sejak 1998. Meski penurunan jumlah penduduknya tidak yang paling tinggi," kata Suhariyanto.
Selama periode September 2017-Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang (dari 10,27 juta orang pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018), sementara di daerah pedesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31 juta orang pada September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018). (mdk/*).
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments