- Home
- antaranusa
- Biaya untuk Apel Kebangsaan Sampai Rp18 M, Gubernur Ganjar: Harusnya Berapa?
Biaya untuk Apel Kebangsaan Sampai Rp18 M, Gubernur Ganjar: Harusnya Berapa?
Sabtu, 16 Maret 2019 10:34 WIB
NASIONAL, - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara soal anggaran Apel Kebangsaan sebesar Rp 18 miliar dan dinilai berbagai pihak berlebihan. Menurutnya, siapa saja bebas mengkritik, namun juga harus melihat dana sebesar itu dipakai untuk apa.
"Kami sangat transparan. Maka siapapun boleh melihat. Soal tidak sepakat dengan jumlah, monggo. Tapi kami harus menghadirkan seluruh masyarakat yang ada di Jateng," katanya, Jumat (15/3), dikutip jawapos.
Ganjar beranggapan pihaknya perlu menghelat acara yang ditujukan untuk menggelorakan semangat nasionalisme pada masyarakat itu. Mengingat, situasi Jateng yang selama ini adem ayem menjadi sasaran para pembuat onar.
Mulai dari sekumpulan penyebar hoaks yang muncul jelang Pemilu 2019, sampai mereka-mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa pembakaran kendaraan bermotor yang sempat meneror Kota Semarang dan sekitarnya.
"Apa artinya, kami tidak mau kita dirobek-robek. Maka kami buat acara itu, agar kemudian mereka bisa bersatu semuanya, kita bisa bersatu. Dan tidak ada kepentingan politik. Memang saya agak sedih sih, di-bully itu (apel kebangsaan) di medsos. Tidak dari dua kelompok, tapi satu kelompok yang kebetulan berbeda pandangannya," ungkapnya.
Padahal, menurut Ganjar, mereka yang berseberangan pandangan itu pun juga boleh berpartisipasi. Makanya, ia tegaskan saat acara apel besok berlangsung, tidak ada yang boleh membawa atau mengenakan atribut partai maupun capres-cawapres.
"Maka kita hadirkan semua orang. Makanya orang yang marah-marah, wah ini kampanye terselubung, pencitraan, capres tertentu, loh yang mana capres tertentu? Makanya kita undang semuanya, bahkan pelajar, mereka yang belum punya hak pilih saja boleh datang agar kita bisa menanamkan hal itu," tegasnya.
Politisi PDIP itu pun sempat merinci sedikit, soal bakal dikemanakan anggaran sebesar itu. Macam menyediakan konsumsi bagi pengunjung, fasilitas penunjang dan lain sebagainya, termasuk transportasi bagi mereka yang berasal dari luar Kota Semarang namun ingin ikut hadir.
"Harusnya berapa? Boleh saja saya kurangi tapi berapa? Boleh, boleh menyoroti tentu punya hal, maka itu kan satu yang relatif ya. Kalau saya menggerakan seluruh Jateng, menurut saya mahal atau murah? Kita harus memberikan makan, air minum. Kalau anda tahu, sebenarnya itu rigid sekali itu kepentingannya untuk mereka semua," sebutnya.
Terlepas dari itu semua, ia pun enggan menyalahkan para pengkritisinya. Sah-sah saja karena di satu sisi Pemprov Jateng memang terbuka untuk sikap itu.
"Kalau kami mau sembunyi-sembunyi nggak saya buka kok (informasi soal anggaran). Makanya semua orang bisa membuka, itulah hebatnya Jateng, kami disclose, kami buka semua bisa mengakses, dan silahkan mengkritisi, boleh. Tidak ada yang keliru, soal tidak sepakat jumlah, nggak papa," pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana menggelar acara Apel Kebangsaan yang akan dihadiri berbagai elemen masyarakat sebagai wujud keberagaman Indonesia. Komponen yang dilibatkan, meliputi santri, pramuka, linmas, pekerja, petani, nelayan, pelajar, seniman, mahasiswa, pelajar, tokoh lintas agama hingga olahragawan dan kelompok difabel.
Bakal ada empat panggung untuk acara ini dengan panggung utama di Lapangan Simpang Lima. Lalu panggung di Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran dan Jalan Ahmad Yani. Sejumlah tokoh juga akan naik ke panggung untuk mengisi orasi. Mereka adalah sosok dengan komitmen dan perhatiannya pada pembangunan semangat nasionalisme dan kebangsaan.
Tak sekedar orasi, acara ini juga akan dimeriahkan pertunjukkan musik dari sejumlah musisi ternama. Sebut saja Slank, Letto, Armada, Virza, serta Nella Kharisma. Dan yang tak kalah heboh adalah host-nya, yaitu Vincent-Desta dan Cak Lontong. Selain itu juga ada paduan suara mahasiswa, paduan suara gereja, Tari Saman dari siswa SMA, sholawat Kanzus Habib Ali Zaenal Abidin, dan ada juga Tarian Barongsai.
Belakangan diketahui pula bahwa anggaran untuk acara yang berlangsung hingga hampir tengah hari itu menelan sampai Rp 18 miliaran. Pos dana berasal dari Satuan Kerja (Satker) Kesbangpol Provinsi Jateng. (jpc/net/*).
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments