Pada helat olahraga terbesar se-Asia tersebut, Indonesia berada pada posisi keempat klasemen perolehan medali.

Total perolehan medali Kontingen Merah Putih sebanyak 98 medali. Yakni, 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu.

Dari 98 medali yang diperoleh atlet-atlet Indonesia itu, tak satu pun yang dipersembahkan 7 atlet dari Kabupaten Bengkalis yang juga menjadi bagian dari Kontingen Garuda tersebut.

Ketujuh atlet tersebut adalah M Fatah Prasetyo, M Zulfikar, M Fajri, M Zuhdi, Megawati dan Nurul Aini di cabang anggar dan Sutini di cabang sepak takraw (putri).

Meskipun gagal menyumbang perolehan medali pada iven yang diikuti sekitar 11 ribu atlet dengan cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 40 cabang dengan 465 nomor pertandingan, Bupati Bengkalis Amril Mukminin tetap merasa bangga dan mengapresiasi perjuangan mereka.

"Kalah atau menang dalam pertandingan itu biasa. Apalagi yang ikut Asian Games XVIII adalah atlet terbaik dari negara-negara di Asia. Walau gagal menyumbangkan medali untuk Indonesia, mereka tetap pahlawan. Pahlawan olahraga bagi daerah dan masyarakat Kabupaten Bengkalis," ujar Bupati Amril, Ahad malam.

Menurut mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, perjuangan ketujuh putra-putri terbaik dari kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini tetap harus diberikan acungan dua jempol.

Menurut Bupati Amril, walau belum bisa mempersembahkan medali, tapi mereka telah mampu membawa harum nama Bengkalis dan juga Provinsi Riau di kancah internasional. Di ajang olahraga terbesar di Asia.

"Keberhasilan mereka bisa masuk dalam kontingen Indonesia di Asian Games XVIII Jakarta-Palembang tahun 2018 ini saja sudah merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi daerah ini,” ujarnya.

Bupati Amril juga berpesan kepada Nurul Aini dan keenam atlet lainnya untuk tetap semangat. Karena mereka sudah menjadi inspirasi kepada atlet-atlet dari cabang olahraga lainnya dan juga generasi muda di daerah ini untuk berprestasi dan terus berprestasi. (INF/rul).