Minggu, 24 Nov 2024
  • Home
  • antaranusa
  • Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas di Pekanbaru Terkait Penanganan Karhutla

Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas di Pekanbaru Terkait Penanganan Karhutla

antaranusa123 Selasa, 17 September 2019 01:39 WIB

Presiden langsung menggelar rapat terbatas (ratas)dengan berbagai lembaga dan kepala daerah Riau Senin (16/09) di Novotel Pekanbaru.

Pekanbaru - Presiden Joko Widodo hari ini telah tiba di Pekanbaru Riau dalam rangka meninjau langsung lokasi Karhutla yang mengakibatkan kabut asap di Riau, serta mencari solusi bagaimana penanganannya. 

Sesampainya di Pekanbaru, Presiden langsung menggelar rapat terbatas (ratas)dengan berbagai lembaga dan kepala daerah Riau Senin (16/09) di Novotel Pekanbaru.

In butir-butiri penyampaian Presiden Jokowi dalam rapat terbatasnya, 

1. Dalam rapat tgl 15 Juli di Istana, Presiden sudah ingatkan bahwa pencegahan di dalam penanggulangan kebakaran hutan mutlak harus dilakukan. Karena kalau sudah terjadi kebakaran apalagi di lahan gambut, berdasarkan pengalaman bertahun-tahun, akan sangat sulit menyelesaikannya.

2. Gubernur memiliki perangkat ke bawah sampai ke Kepala Desa, Pangdam punya perangkat dr Danrem sampai Babinsa, Kapolda punya perangkat dr Kapolres sampai Babinkamtibmas semuanya ada, demikian jg dgn BNPB dan Kehutanan, tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik.

3. Kalau infrastruktur ini diaktifkan secara baik, Presiden meyakini satu titik api pasti sudah ketahuan dulu sebelum sampai menjadi ratusan titik api. Presiden sudah mengingatkan berkali-kali mengenai ini, karena yang dihadapi ini bukan hutan tapi lahan gambut, hutan gambut.

4. Menurut Presiden, jika sudah terbakar, habis berapa juta liter pun masih sulit dipadamkan.

5. Hari Jumat yang lalu, Presiden sudah perintahkan Panglima dan Kepala BNPB untuk di lakukan hujan buatan, dan itu sudah dikerjakan. Hari ini dan besok juga diharapkan untuk lakukan hal sama dalam jumlah yang lebih besar. Presiden juga sudah perintahkan penambahan pasukan.

6. Tetapi sekali lagi kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerah, ini adalah pekerjaan besar yang akan sulit diselesaikan. Menurut Presiden, pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya seperti itu.

7. Jadi kuncinya ada di pencegahan, jangan sampai ada titik api satu pun muncul dan dibiarkan. Provinsi Riau telah dinyatakan Status Siaga Darurat. Luas lahan yang terbakar juga telah mencapai puluhan ribu hektar.

8. Jangan sampai ini mengganggu aktivitas penerbangan, sehingga berimbas kepada pertumbuhan ekonomi, aktivitas ekonomi yang ada di Provinsi Riau, ini yang tidak diharapkan.

9. Kedua, Presiden minta juga aparat hukum aparat penegak hukum bertindak tegas, baik pada perusahaan maupun perorangan.

10. Ketiga, lakukan pencegahan agar tidak merembet ke lokasi-lokasi lain, baik di gambut maupun di hutan, apalagi yang sudah masuk ke wilayah pemukiman.

11. Presiden minta laporan singkat dari para peserta #Ratas, karena peristiwa ini terjadi setiap tahun, seharusnya tak perlu ada lagi rapat seperti ini. Saat menjelang musim kemarau, menurut Presiden, otomatis semuanya sdh siap. Tapi ini lalai lagi, sehingga asapnya jadi membesar

12. Presiden menekankan, tidak perlu banyak laporan tapi tindakan di lapangan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Demikian butir-butir pidato pengantar Presiden Jokowi.(**)
Editor: Anton sikumbang

Sumber: Indo Seputar Jokowi

T#gs
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments