- Home
- antaranusa
- Utang bank jangka panjang Kalbe Farma meningkat, begini penjelasan manajemen
Utang bank jangka panjang Kalbe Farma meningkat, begini penjelasan manajemen
Rabu, 21 Agustus 2019 05:38 WIB
NASIONAL, BISNIS, - Pada paruh pertama tahun ini, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kenaikan total liabilitas sebesar 23,3% year on year (yoy) menjadi Rp 3,51 triliun dari sebelumnya Rp 2,85 triliun.
Total perubahan total aktiva atau total kewajiban naik hingga Rp 664,58 miliar ini disebabkan kenaikan utang pajak dari pembayaran dividen dan utang bank jangka panjang untuk keperluan penambahan kapasitas produksi.
Melansir laporan keuangan KLBF di semester I 2019, utang bank jangka panjangnya tercatat naik siginifikan dari sebelumnya Rp 32,11 miliar di semester I 2018 menjadi Rp 573,47 miliar.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Bernandus Karmin Winata menjelaskan pinjaman itu untuk dua anak perusahaan. "Dua anak perusahaan itu perlu melakukan ekspansi untuk menambah kapasitas mesin, bukan skema pembangunan pabrik baru," jelasnya saat Konferensi Pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/8).
Bernandus menyatakan tiap anak perusahaan punya otoritas peminjaman sendiri. Adapun pinjaman utang bank tersebut digunakan lebih ke pada working capital seperti membangun gudang dan pemenuhan bahan baku.
Bernandus menjelaskan meningkatnya pinjaman relate ke working capital jika dilihat dari kerja sama yang dijalin KLBF dengan pemerintah lewat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan dampak terutama ke anak usaha yang bergerak di obat-obatan yang support JKN.
Beban yang cukup besar ini dapat dilihat dari jumlah piutang yang terus meningkat sehingga KLBF harus mengatur dan memanfaatkan cashflow serta menjaga harga bahan baku yang impor.
Kendati demikian, Bernandus tidak menyebutkan anak perusahaan mana yang dikucurkan dana terkait utang bank jangka panjang di semester I 2019 ini. Namun, ia menegaskan bahwa pinjaman utang bank jangka panjang ini digunakan untuk working capital, demikian Kontan.co.id. (*).
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments