Selasa, 17 Sep 2024

Mahathir Dilantik jadi Perdana Menteri Ketujuh Malaysia

Administrator Jumat, 11 Mei 2018 08:28 WIB
KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada Kamis malam setelah melakukan comeback yang mengejutkan dalam pemilu. Mahathir, yang memimpin koalisi oposisi Malaysia, berhasil mengalahkan koalisi partai berkuasa yang telah memerintah negara itu selama enam dekade sejak kemerdekaan dari Inggris.

Raja konstitusional Malaysia, Sultan Muhammad V, mengambil sumpah jabatan sebelum jam 10 malam waktu setempat, dalam sebuah upacara yang disiarkan langsung di televisi pemerintah dari istana.

Mahathir (92) yang dijuluki Ayah dari Malaysia Modern sebelumnya tela berkuasa selama 22 tahun sebelum lengser pada 2003. Saat dilantik ia mengenakan jubah baju melayu tradisional hitam dan sarung, dengan peci di kepalanya. Kembalinya Mahathir dari pensiun membuatnya menjadi pemimpin tertua di dunia.

Ratusan orang Malaysia berbaris di jalan menuju istana, melambai-lambaikan bendera partai dan bersorak-sorai. Komisi Pemilihan Umum Malaysia mengumumkan hasil jauh sebelum fajar dan ada beberapa kekhawatiran di Ibu Kota Kuala Lumpur selama pengambilan sumpah perdana menteri baru.

Pada konferensi pers setelah dilantik, Mahathir meyakinkan komunitas keuangan dan mengatakan dia akan memprioritaskan menstabilkan ekonomi dan mengembalikan miliaran dolar yang hilang dalam skandal korupsi di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Kami percaya bahwa kita bisa mendapatkan sebagian besar uang 1MDB kembali, kita harus meningkatkan kepercayaan investor kepada pemerintah," katanya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (11/5/2018).

Pasar Malaysia telah ditutup dan akan dibuka kembali hanya pada hari Senin. Namun investor luar negeri mempunyai ketakutan terhadap dampak lengsernya Perdana Menteri Najib Razak setelah satu dekade berkuasa dan ringgit anjlok empat persen dalam perdagangan mata uang.

Dana ekuitas luar negeri Malaysia awalnya menunjukkan penurunan 6 persen dalam nilai saham tetapi sebagian rebound pada hari Kamis.

"Seharusnya tidak ada alasan untuk devaluasi ringgit," kata Mahathir.

"Seperti yang Anda tahu, kami tidak dapat merevaluasi ringgit terlalu banyak, atau kami tidak akan kompetitif, tetapi kami akan mencoba membuat ringgit setinggi mungkin," tambahnya.

Mahathir dikenal karena kekuatannya yang kuat, kadang-kadang gaya pemerintahan yang penuh gejolak tidak toleran terhadap pembangkangan dari tahun 1981 hingga 2003, tetapi juga untuk mengubah negara Asia Tenggara itu dari daerah terpencil menjadi negara industri modern.

Dia keluar dari masa pensiun untuk mengambil menghadapi mantan muridnya, Najib Razak.

Aliansi Mahathir dari empat partai berhasil mengalahkan Barisan Nasional (BN) Najib, pertama kalinya mereka kalah dalam pemilu.

Sebelumnya pada hari Kamis, Najib muncul untuk menimbulkan keraguan bahwa Mahathir akan segera mengambil alih kekuasaan karena tidak ada partai tunggal yang memenangkan mayoritas kursi di parlemen yang berjumlah 222, dan akan tergantung pada raja untuk memutuskan.

Hasil resmi menunjukkan bahwa koalisi Mahathir memenangkan 121 kursi, sangat nyaman karena lebih dari 112 kursi yang diperlukan untuk memerintah. Tapi itu jumlah belum terdaftar secara resmi sebagai suatu aliansi.

Dalam suasana gembira, Mahathir bercanda tentang usianya dan tentang dirinya yang dicap sebagai diktator pada konferensi pers.

"Tolong ingat, saya seorang diktator," candanya. (*).
sumber: sindonews.
T#gs MahathirMalaysia
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments