Rombongan IPG Malaka di bawah bimbingan Puan Jamiah Binti Abdul Manaf, disambut meriah oleh masyarakat setempat di Sekretariat Paguyuban Kompang Bantan Serumpun (PKBS).

Pj Kepala Desa Bantan Tengah Hadi Suryono mengatakan, kunjungan ini dimulai dengan sambutan hangat yang diawali dengan iringan dan atraksi seni tabuh kompang dari kelompok seni kompang perempuan Dusun Belas, Desa Bantan Tengah.?

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan latihan kompang bersama, yang melibatkan Pensyarah, mahasiswi IPG Malaka, serta ketua PKBS dan anggota kelompok seni kompang setempat. Suasana semakin meriah dengan interaksi langsung antara rombongan dan masyarakat, yang turut serta dalam latihan seni tradisional ini.?

"Rombongan IPG Malaka kemudian mengunjungi bengkel pembuatan kompang yang dikelola oleh Wak Salim, ketua PKBS. Di bengkel tersebut, mereka diperkenalkan dengan proses pembuatan kompang mulai dari pemilihan kayu, pembuatan, pengeringan, pengecatan, hingga pemasangan kulit kompang pada baluh," ucapnya, Jum'at (10/1/2025)

"Proses yang detail ini memberikan wawasan mendalam kepada para peserta mengenai keahlian tinggi yang dibutuhkan dalam pembuatan alat musik tradisional ini,"katanya lagi.

Selain itu, Puan Jamiah Binti Abdul Manaf mengungkapkan bahwa kunjungan ini sangat penting dalam upaya mengenalkan budaya Melayu yang kaya kepada mahasiswi mereka.?

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberi pengetahuan praktis tentang budaya Melayu, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya kita," ucapnya.

Sementara itu, Hadi Suryono, PJ Kepala Desa Bantan Tengah, mengungkapkan rasa syukurnya atas kunjungan ini.?

"Ini adalah suatu kehormatan bagi masyarakat Desa Bantan Tengah. Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat silaturahim dan membuka peluang kerjasama antara kedua negara ke depannya," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Bengkalis sekaligus Ketua Yayasan Bangun Insani, Muhammad Isa, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Desa Bantan Tengah sebagai Kampung Kompang.?

"Kami bertekad menjadikan desa ini sebagai pusat pelestarian seni tabuh kompang agar seni ini terus berkembang dan diminati oleh generasi muda, khususnya Gen Z," tuturnya.(El)