Proyek yang sebelum-nya dikerjakan oleh PGN ini di tahun ini ikut serta pula Pertagas anak perusahaan Pertamina.

Ari warga yang mengaku kesal dengan proyek penggalian pipa gas itu mengatakan sangat kesal, bahkan dari 2017 kemarin sampai saat ini sudah di ujung 2018 jalan menuju komplek perumahan kami yang penduduk-nya mencapai 600 KK tidak mendapat perhatian PGN dan Pertagas sebagai penanggung jawab proyek.

Menurut Ari, memang sih proyek itu di kerjakan rekanan/sub kon dari rekanan PGN dan Pertagas, mungkin karena itu pihak PGN dan Pertagas tidak tau kerusakan akibat proyek gas itu.

" Akhir nya kami tambal sendiri dengan semen alakadar-nya, sampai saat ini pun belum sempurna, beberapa kali ibu-ibu sering jatuh ketika masuk jalan ke komplek kami, karena proyek pipa di Jalan Arifin yakni jalan Dumai - Pakning ini rusak, selain itu usai pekerjaan proyek itu komplek kami juga menjadi banjir, kami menduga ada parit yang rusak akibat proyek PGN dan Pertagas ini," kata Ari kepada antaranusa Jumat (16/11/2018).

Selain kerusakan di Jalan Lintas Dumai Pakining itu, kerusakan juga terjadi di  di jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, terutama pada box culvert di wilayah Kelurahan Bukit Nenas.  Perusahaan semi plat merah ini  berjanji segera memperbaiki secepatnya, tidak jelas kapan di perbaiki.

Sampai berita ini di tulis pihak redaksi masih menunggu jawaban dari PGN dan Pertagas. (zar/red/s).