- Home
- internasional
- Ditetapkan Sebagai Teroris Oleh AS dan Negara Haram Israel, Apa Itu Hizbullah, Kelompok yang Dukung Hamas Melawan Israel?
Ditetapkan Sebagai Teroris Oleh AS dan Negara Haram Israel, Apa Itu Hizbullah, Kelompok yang Dukung Hamas Melawan Israel?
Administrator Senin, 05 Februari 2024 13:57 WIB
DUNIA, - ISRAEL menyerang lebih dari 50 target milik Hizbullah di Suriah dan 3.400 target di Lebanon sejak perang melawan Hamas pecah di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
"Sejak awal perang, kami telah menyerang dari darat dan udara lebih dari 50 sasaran Hizbullah yang tersebar di seluruh Suriah," kata Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, Sabtu (3/2/2024). Ia menambahkan, lebih dari 3.400 serangan serupa terhadap Hizbullah dilakukan di Lebanon selatan.
Hizbullah selama bertahun-tahun berperang di pihak Presiden Suriah, Bashar Al Assad, dalam perang di Suriah, dan merupakan sekutu kelompok Hamas di Palestina. Israel berulang kali menyatakan, pihaknya tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, yaitu Iran (yang mendukung Assad) memperkuat keberadaannya di Suriah.
Sejak pecahnya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023, perbatasan Lebanon-Israel hampir setiap hari dilanda aksi baku tembak, terutama yang melibatkan tentara Israel dan Hizbullah. Setidaknya 218 orang tewas di Lebanon, mayoritas anggota Hizbullah dan setidaknya 26 warga sipil.
Apa Itu Hizbullah?
Hizbullah, yang berarti "partai Tuhan" atau "partai Allah", merupakan partai politik dan kelompok militan Syiah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon. Kelompok itu didirikan tahun 1980-an di tengah Perang Saudara Lebanon yang berlangsung selama 15 tahun. Kelompok itu dipimpin oleh sekretaris jenderalnya, Hassan Nasrallah, sejak tahun 1992. Saat ini, kelompok tersebut menguasai sebagian besar wilayah mayoritas Syiah di Lebanon, termasuk sebagian Beirut, ibu kota Lebanon.
Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh sejumlah negara, termasuk oleh AS dan Israel.
Kelompok itu telah bersetru dengan Israel selama beberapa dekade. Council on Foreign Relations, sebuah lembaga think thank independen yang berbasis di New York City, Amerika Serikat (AS) melihat bahwa Israel telah dianggap sebagai "musuh utama" Hizbullah sejak pendudukan Israel di Lebanon selatan tahun 1978.
Council on Foreign Relations mencatat, bahkan setelah Israel secara resmi menarik diri dari Lebanon selatan tahun 2000, Israel terus bentrok dengan Hizbullah, termasuk dalam perang selama sebulan tahun 2006.
Hizbullah dituding sebagai pelaku berbagai serangan teroris terhadap sasaran Yahudi dan Israel di luar negeri. Jangkauan kelompok itu memang tidak terbatas di Lebanon. "Ada bukti operasi Hizbullah di Afrika, Amerika, dan Asia," kata Council on Foreign Relations.
Kelompok itu juga terlibat dalam perang saudara di Suriah. Hizbullah bergabung dengan Iran dan Rusia untuk mendukung pemerintah Suriah.
Sebagai sebuah partai politik, Hizbullah dan sekutunya kehilangan mayoritas suara di Parlemen Lebanon yang beranggotakan 128 orang pada pemilu dua tahun lalu. Meskipun demikian, kelompok itu tetap menjadi partai dominan dalam komunitas Syiah dan merupakan kelompok bersenjata yang sangat kuat yang tidak ragu-ragu menggunakan kekuatan di dalam dan di luar negeri untuk mencapai tujuan mereka atau Iran.
Apa Perbedaan Hamas dengan Hizbullah?
Hamas dan Hizbullah bersatu dalam menolak keberadaan Israel dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS, Israel, dan sejumlah negara lain.
Keduanya merupakan kelompok militan. Hamas tergabung komunitas Sunni dan Hizbullah tergabung dalam Syiah.
Hamas menguasai wilayah Gaza di Palestina, yang terletak di perbatasan barat daya Israel, sementara Hizbullah bermarkas di Lebanon, di perbatasan utara Israel.
Iran telah lama diketahui memberikan dukungan, pelatihan, dan senjata kepada kedua kelompok perlawanan bersenjata tersebut. Kedunya dianggap sebagai jaringan kelompok proksi Teheran yang terbesar di perbatasan Israel.
"Iran sepertinya adalah pemimpin dari 'gurita teror'. Satu tangannya Hizbullah, satu lagi Hamas," kata Naftali Bennett, mantan Perdana Menteri Israel dalam pengarahan yang diselenggarakan Federasi Yahudi Amerika Utara pada Oktober lalu.
Seberapa Kuat Militer Hizbullah?
Setelah perang saudara di Lebanon berakhir, kelompok-kelompok lain melucuti senjatanya kecuali Hizbullah. Kelompok itu mempertahankan senjatanya untuk melawan pasukan Israel yang menduduki wilayah selatan negara itu yang mayoritas penduduknya komunitas Syiah. Perang gerilya selama bertahun-tahun menyebabkan Israel akhirnya menarik diri dari wilayah itu tahun 2000.
Hizbullah menunjukkan kemajuan militernya tahun 2006 selama perang lima minggu dengan Israel. Perang tersebut meletus setelah Hizbullah menyeberang Israel, menculik dua tentara dan membunuh lainnya.
Hizbullah menembakkan ribuan roket ke Israel selama konflik yang menewaskan 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 158 warga Israel tewas, sebagian besar tentara.
Kekuatan militer Hizbullah berkembang setelah dikerahkan ke Suriah, salah satu sekutu Iran di kawasan, untuk membantu Presiden Bashar al-Assad melawan para pemberontak yang sebagian besar berasal dari komunitas Sunni.
Hizbullah membanggakan persenjataannya termasuk roket dan drone, dan mengatakan mereka mampu menyerang seluruh wilayah Israel. Tahun 2021, pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan, kelompoknya memiliki 100.000 tentara.
Iran memberikan senjata dan uang kepada Hizbullah. AS memperkirakan, Iran telah mengalokasikan ratusan juta dolar setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir.
Apa Peran Hizbullah dalam Konflik Israel-Palestina Sejauh Ini?
Hizbullah punya hubungan erat dengan Hamas, yang menguasai Gaza, dan Jihad Islam, faksi Palestina lainnya yang didukung Iran.
Hizbullah mengatakan, mereka melakukan "kontak langsung dengan pemimpin perlawanan Palestina" pada 7 Oktober, hari saat militan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel. Serangan itulah yang memicu serangan udara Israel dan serangan darat ke Gaza saat ini.
Sejak 7 Oktober itu, Hizbullah terlibat dalam baku tembak lintas batas yang semakin gencar dengan Israel. Hamas dan Jihad Islam, keduanya juga ada di Lebanon, telah melancarkan serangan terhadap Israel dari Lebanon, termasuk infiltrasi lintas batas ke Israel oleh Jihad Islam pada 10 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada 22 Oktober mengatakan, jika Hizbullah membuka medan perang dengan Israel, hal itu akan menyebabkan serangan balik yang "tak terbayangkan" terhadap Lebanon.
Apa Pengaruh Regional yang Dimiliki Hizbullah?
Hizbullah telah menjadi sumber inspirasi dan dukungan bagi kelompok lain yang didukung Iran di Timur Tengah. Hizbullah telah melatih kelompok-kelompok bersenjata di Irak dan ambil bagian dalam pertempuran di sana.
Arab Saudi mengatakan, Hizbullah juga berperang untuk mendukung kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman. Namun, Hizbullah membantah tuduhan itu.
Apa Peran Hizbullah di Lebanon?
Pengaruh Hizbullah didukung oleh persenjataannya yang canggih dan dukungan dari banyak kelompok Syiah Lebanon yang mengatakan, kelompok tersebut membela Lebanon dari Israel.
Partai-partai di Lebanon yang menentang Hizbullah mengatakan, kelompok tersebut telah melemahkan negara dan menuduhnya telah menyeret Lebanon ke dalam konflik bersenjata.
Hizbullah memiliki sejumlah menteri di pemerintahan dan anggota di parlemen. Kelompok itu memasuki politik Lebanon secara lebih menonjol tahun 2005 setelah Suriah menarik pasukannya dari Lebanon menyusul pembunuhan mantan perdana menteri Rafik al-Hariri. Al Hariri melambangkan pengaruh Saudi di negara tersebut.
Pengadilan yang didukung PBB memvonis tiga anggota Hizbullah secara in-abstia terkait kasus pembunuhan tersebut. Hizbullah menyangkal peran apapun dan menyebut pengadilan itu sebagai alat musuh-musuhnya untuk memojokan mereka.
Tahun 2008, perebutan kekuasaan antara Hizbullah dan musuh politiknya di Lebanon, yang mendapat dukungan dari Barat dan Arab Saudi, berubah menjadi konflik singkat. Para anggota pasukan Hizbullah mengambil alih sebagian wilayah Beirut setelah pemerintah berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap jaringan komunikasi militer kelompok itu.
Tahun 2016, politisi Kristen yang bersekutu dengan Hizbullah, Michel Aoun, menjadi presiden. Dalam sistem politik sektarian Lebanon, presiden dipegang oleh seorang Kristen Maronit.
Dua tahun kemudian, Hizbullah dan sekutunya memenangkan mayoritas parlemen. Posisi mayoritas itu hilang tahun 2022, tetapi kelompok tersebut masih terus mempunyai pengaruh politik yang besar. sc:kompas
Berita Terkait
Komentar
0 Komentar
Silakan Login untuk memberikan komentar.
FB Comments