Najib menuturkan, karena dalam pemilu ini tidak ada partai yang menang dengan mutlak, dengan mendapatkan suara mayoritas, maka keputusan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri Malaysia selanjutnya berada di tangan Raja.

"Saya dan teman-teman saya menerima putusan rakyat dan Barisan Nasional berkomitmen untuk menghormati prinsip-prinsip demokrasi parlementer," kata Najib, mengacu pada koalisi yang berkuasa.

"Perdana Menteri berikutnya akan diputuskan oleh Raja Malaysia, karena tidak ada satu partai pun yang memenangkan pemilu dengan suara mayoritas," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (10/5).

Namun, berbeda dengan apa yang disampaikan Najib, hasil resmi pemilu Malaysia menunjukkan bahwa Pakatan Harapan yang dipelopoti Mahathir Mohamad  memenangkan 113 kursi parlemen dari 222, atau dengan kata lain meraih mayoritas sederhana yang diperlukan untuk memerintah. Sedangkan partai koalisi yang berkuasa di bawah pimpinan Najib, Barisan Nasional (BN) memiliki 79 kursi.

Dengan kata lain, bila mengacu pada hasil ini maka yang akan menjadi Perdana Menteri Malaysia selanjutnya adalah Mahatir. Jika akhirnya Mahatir dilantik, maka dia Perdana Menteri tertua, dengan usia 95 tahun. (*).

sumber: sindo.